TRIBUNNEWS.COM, KARANGANYAR - Kemacetan parah di kawasan Puncak, Bogor yang terjadi pada beberapa akhir pekan lalu viral di media sosial.
Presiden Joko Widodo (Jokowi), orang nomor satu di Indonesia ikut menyoroti kemacetan yang terjadi hingga puluhan kilometer itu.
Alhasil Bupati Bogor Ade Yasin langsung bersikap, kebijakan ganjil genap di jalur puncak dipilih jadi solusinya.
Kini kemacetan di kawasan wisata kembali viral, lokasinya di kampung halaman Jokowi, Solo, tepatnya Tawangmangu Kabupaten Karanganyar.
Baca juga: Dulu Viral Kibarkan Bendera Putih, Kini Malioboro Bergeliat di Tengah PPKM Level 4
Viral Video Kemacetan di Tawangmangu, Netizen Harap Tak Terjadi Ledakan Kasus Corona Lagi
Sebuah video tentang kondisi lalu lintas di Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar viral di media sosial.
Video yang diunggah akun instagram @explorekabkaranganyar tersebut, menunjukkan kemacetan mobil, yang berada di kawasan Terminal Tawangmangu.
Video itu diunggah pada Minggu (5/9/2021).
Dalam unggahan tersebut, tersemat keterangan :
"Pi wiken dulur2
@musthofa_dee"
Baca juga: Panggil Tim Gegana, Kardus Misterius di Madiun Ternyata Berisi Baju Baru untuk Sedekah
Banyak warganet yang bereaksi mengenai kemacetan yang terjadi, disaat Kabupaten Karanganyar masih memberlakukan PPKM Level 3.
Komentar beragam menanggapi video tersebut.
"Waduh jgn sampe melonjak lagi kopet (red: covid-19) nya," tulis @firamaghfirani.
Keterangan Polisi
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Tawangmangu AKP Ismugiyanto, mengatakan jika kondisi tersebut memang sering terjadi ketika akhir pekan tiba.
"Hari minggu memang arus lalu lintas meningkat, biasanya puncaknya pukul 13.00 WIB," ujarnya.
"Kendaraan dari arah Cemara Kandang mulai turun, dan kendaraan dari bawah masih ada yang naik," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Minggu (5/9/2021).
Hal itu dikarenakan, kawasan tersebut merupakan daerah padat aktivitas warga, karena berada di antara Pasar Tawangmangu dan Terminal Tawangmangu.
"Karena memang sering macet, karena kendaraan dari atas maupun bawah, banyak yang menuju ke Pasar atau Terminal, sehingga disana terjadi penumpukan kendaraan," jelasnya.
Namun, menjelang sore hari, arus kendaraan di kawasan tersebut mulai dapat terurai.
Perlu Dua Polres untuk Urai Kemacetan di Tawangmangu
Arus lalu lintas di kawasan wisata Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar terpantau padat, Minggu (5/9/2021).
Pantauan TribunSolo.com di lapangan, kawasan wisata Tawangmangu, mulai dipadati kendaraan wisatawan, baik dari pagi hingga sore hari.
Kepadatan arus lalu lintas didominasi kendaraan pribadi, baik roda dua maupun roda empat.
Baca juga: Boat Misterius Terdampar di Pulo Aceh, Ditemukan Mayat Dalam Kondisi Tak Utuh, Diduga dari Thailand
Selain wisatawan Solo Raya, banyak kendaraan luar kota, seperti dari Semarang, Yogyakarta, hingga Jakarta berkali-kali melewati kawasan wisata Tawangmangu.
Selain itu, banyak kendaraan dari Jawa Timur melewati kawasan wisata Tawangmangu, sebagai jalur alternatif menuju wilayah Solo Raya dan sekitarnya.
Kepadatan terpantau di kawasan Pasar Tawangmangu, dan Terminal Tawangmangu yang sempat menjadi titik kemacetan.
Lalu Lintas di Tawangmangu Padat Tapi Bisa Dikendalikan
Kasat Lantas Polres Karanganyar, AKP Sarwoko mengatakan meski sempat padat, arus lalu lintas masih bisa dikendalikan.
"Dari pagi arus lalu lintas di Tawangmangu padat, ramai, namun masih bisa dikendalikan," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Minggu (5/9/2021).
Satlanats Polres Karanganyar juga berkolaborasi dengan jajaran Polres Magetan, untuk mencoba mengurai kemacetan.
Dikarenakan, pengendara juga banyak yang datang dari wilayah Jawa Timur.
Menurut Sarwoko, menjelang sore hari, volume kendaraan mulai berkurang.
Baca juga: 2 Jambret HP di Cempaka Putih Tak Berdaya Dikeroyok Warga
Satlantas mengalihkan fokus mengurai kemacetan, dengan mengantisipasi kendaraan yang mengarah ke dalam kota Karanganyar
"Kita antisipasi di simpang-simpang dalam kota, apabila alami penumpukan, dilakukan penarikan aris yang mengarah ke dalam kota," pungkasnya.
Soroti Kemacetan di Puncak Bogor, Jokowi Pesan Masyarakat Jangan Lengah
Kementerian Keuangan menyatakan, kasus baru Covid-19 di Indonesia kelihatan sudah mengalami penurunan hingga di bawah 10.000 per hari.
Namun, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku resah dengan munculnya beberapa kemacetan di kawasan wisata dan rekreasi.
"Presiden mengingatkan ini tidak untuk kemudian lengah. Kemarin hari Sabtu dan Minggu, katanya di (kawasan) Puncak terjadi kemacetan total dan lain-lain, kita khawatir," ujarnya dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR, Senin (30/8/2021).
Karena itu, dia berharap agar masyarakat tetap bisa menjaga protokol kesehatan yakni di antaranya menggunakan masker dan menjaga jarak.
Sementara untuk vaksinasi, jika belum, Sri Mulyani meminta agar segera melakukannya demi melindungi diri sendiri dan orang lain.
"Pemerintah saat ini akan meningkatkan angka vaksinasi mencapai 2 juta per hari. Pasokan vaksin sudah kita dapatkan relatif cukup banyak," katanya.
Baca juga: Kabur ke Gang Buntu di Serpong Utara, Kawanan Jambret Dikepung Warga
Eks direktur pelaksana Bank Dunia tersebut menambahkan, berakhirnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2 hingga 4 juga bergantung terhadap penurunan kasus Covid-19.
"Mobilitas kita turun 17 persen, kalau Covid-19 merebak, itu dampaknya sangat dalam (terhadap ekonomi)," ujarnya.
"Sementara dari sisi ritel dan rekreasi drop 13 persen gara-gara PPKM, serta grocery dan farmasi dari biasanya positif juga menukik ke bawah," pungkas Sri Mulyani.
Sementara itu, perekonomian DKI Jakarta sempat terkontraksi akibat pandemi Covid-19 pada 2020 lalu.
Namun sekarang pada triwulan kedua (April-Juni) 2021 telah tumbuh.
Bupati Bogor Ade Yasin Cari Solusi
Terkait hal tersebut, Bupati Bogor Ade Yasin mengungkapkan bakal segera menerapkan kebijakan, sehingga kejadian serupa tidak kembali terulang.
"Pemerintah pusat meminta kami untuk segera mencari solusinya, agar tidak terulang kembali," kata Ade, Senin (30/8/2021).
Untuk mencegah hal itu terulang kembali pada masa PPKM Level 3 saat ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor berlakukan uji coba sistem ganjil genap bagi kendaraan bermotor yang akan masuk ke kawasan Puncak.
"Kita sepakat akan berlakukan sistem ganjil genap di akhir pekan. Namun sementara kita lakukan uji coba dulu sambil kita lakukan sosialisasi kepada masyarakat," ujarnya.
Uji coba ini rencananya dilakukan selama dua pekan, yakni setiap weekend atau hari Jumat, Sabtu dan Minggu.
"Kalau memang hasilnya mengarah kepada kebaikan, tentunya akan kita buat payung hukumnya,” papar Ade.
Masyarakat ke Puncak Hanya untuk Cari Udara Segar
Dia menambahkan sebetulnya kemarin masyarakat itu ke kawasan Puncak hanya untuk sekedar mencari udara segar, dan menikmati pemandangan kebun teh.
"Wisatawan tidak ke hotel, atau ke tempat wisata karena tempat wisata masih tutup, dan dimonitor oleh Satgas Covid-19,” terang Ade.
Menurut Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor ini masyarakat ramai-ramai mengunjungi kawasan Puncak ketika ada pelonggaran PPKM.
"Ketika ada pelonggaran aturan, biasanya masyarakat menganggapnya apapun sudah diperbolehkan, sehingga akhirnya mereka jalan-jalan ke Puncak," jelas politisi PPP ini.
Jelang Berakhirnya PPKM Level 3, Puncak Dipadati Wisatawan
Jalan Raya Puncak Bogor dipadati wisatawan hingga menimbulkan kepada lalu lintas akhir pekan ini, Minggu (29/8/2021).
Kepadatan lalu lintas ini terjadi bertepatan dengan jelang berakhirnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3.
KBO Lantas Polres Bogor Iptu Ketut Lasswarjana mengatakan bahwa pihaknya sudah memberlakukan penyekatan disaat Puncak didatangi para wisatawan.
"Kita dengan dinas terkait melaksanakan pemeriksaan antigen maupun vaksin bagi masyarakat yang akan menuju Puncak dan sekitarnya," kata Iptu Ketut Lasswarjana kepada wartawan, Minggu (29/8/2021).
Baca juga: Kemenhub Siapkan Regulasi Aturan Ganjil Genap di Kawasan Puncak Bogor
Sementara kepadatan lalu lintas pada Minggu (29/8/2021) ini, merupakan gabungan arus balik wisatawan yang datang ke Puncak pada Jumat dan Sabtu kemarin.
"Masyarakat yang sudah menginap di Puncak baik dari kemarin maupun dari Jumat pulangnya hari ini. Kita antisipasi dengan rekayasa lalu lintas seperti one way yang kita laksanakan melihat situasi di lapangan," katanya.
Dia menjelaskan bahwa dalam PPKM Level 3 ini memang ada beberapa yang dilonggarkan Satgas Covid-19 seperti rumah makan sudah boleh buka dan tempat wisata konservasi yang juga boleh buka dengan beberapa pembatasan.
Diduga karena hal ini volume arus wisatawan ke Puncak meningkat ditambah sudah banyak dari mereka yang divaksin yang merupakan syarat melintasi penyekatan. (tribun network/thf/TribunSolo.com/Tribunnews.com/TribunnewsBogor.com/Wartakotalive.com)