TRIBUNNEWS.COM, KARAWANG- Kejadian keracunan nasi besek massal terjadi di Karawang.
Semua biaya perawatan dan pengobatan pada 83 korban dijamin pemerintah karena ini merupakan kejadian luar biasa atau KLB.
Penyelidikan sudah dilakukan pihak kepolisian seperti memeriksa saksi hingga mengirim sampel makanan ke laboratorium.
Bahkan Puslabfor Mabes Polri turut diperbantukan untuk mengungkap penyebab pasti keracunan.
10 Saksi Diperiksa
Puluhan warga Karawang keracunan nasi berkat dari acara pengajian di Desa Cikampek Utara, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Atas kejadian itu, Polres Karawang melakukan pemeriksaan terhadap sepuluh orang saksi mulai dari jamaah pengajian, penyelenggara acara hingga warga yang memasak makanan tersebut.
"Iya 10 saksi sudah kami lakukan pemeriksaan, termasuk empat orang yang membuat makanan tersebut," kata Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Oliestha Ageng Wicaksana, pada Minggu (5/9/2021).
Baca juga: Kerumunan Emak-emak Senam di Kembangan, Panitia Minta Maaf, Didenda Rp 2 Juta
Baca juga: Tipu Calon Pilot Sejak 2018, Disersi TNI Kantongi Rp 2 Miliar
Selidiki Penyebab Keracunan di Karawang Polisi Bawa Tiga Sampel Korban ke Puslabfor Mabes Polri
Dia mengungkapkan pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Puslabpor Mabes Polri untuk mengecek kandungan makanan yang membuat warga keracunan tersebut.
Sampel darah, urine, dan muntahan sejumlah korban keracunan nasi berkat itu juga telah dibawa untuk di uji laboraturium.
"Semua sampel itu sudah dibawa oleh Puslabpor Mabes Polri," ucapnya.
Ia menerangkan, dari hasil pemeriksaan nasi berkat dimasak oleh sejumlah warga yang berbeda.
Untuk nasi timbel, telur balado, dan botok atau udang kering dengan kelapa dibuat 15 porsi yang dimasak oleh E dan ibunya A (73).
Lalu, tempe bacem dimasak oleh I, dan urap dimasak oleh ET.
Saat ini pihak kepolisian masih mencari sisa makanan untuk dijadikan sampel laboratorium forensik.
Total Korban Keracunan Nasi Berkat Ada 83 Orang, 2 di Antaranya Meninggal
Jumlah korban keracunan nasi berkat pengajian di Musala Desa Cikampek Utara, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang makin bertambah.
Dari sebelumnya dilaporkan sebanyak 40 warga, total sekarang ini sebanyak 83 warga mengalami keracunan. Dua di antaranya meninggal dunia.
Kepala Puskesmas Cikampek Utara, dr. Nenden Maulina mengatakan pada Minggu sekitar 43 warga Kampung Boneka Cikampek, Desa Cikampek Utara, Kecamatan Kotabaru terpaksa harus di evakuasi ke sejumlah Rumah Sakit (RS) dan Puskesmas terdekat akibat mengalami kondisi menurun akibat keracunan tersebut.
"Karena tim puskesmas bersama perangkat desa terus melakukan pendataan dan pemantauan warga yang makan nasi berkat itu, kami dapat laporan ada 43 warga dilarikan ke rumah sakit dan puskesmas," katanya, pada Senin (6/9/2021).
Dia merinci, pada Sabtu malam, 4 September 2021 korban bertambah 37 sehingga menjadi 77 orang.
Kemudian mendapatkan laporan kembali pada Minggu (5/9/2021) ada penambahan 4 orang.
Sedangkan pada Minggu siang, korban bertambah lagi 2 orang.
"Jadi total korban diduga keracunan menjadi 83 orang. Korban meninggal tambah satu orang, barusan malam dapat kabarnya," ungkapnya.
Baca juga: Jenazah Pria Ditemukan Tergeletak di Taman Teluknaga, Badannya Penuh Luka Sayatan
Baca juga: Kepergok Judi Sabung Ayam oleh Polisi, 2 Pria Terjun Bebas ke Sungai Cidurian, Akhirnya Tewas
Menurutnya, mayoritas korban yang bertambah mengalami gejala yang sama seperti pusing, mual-mual, diare dan ada juga yang mengalami sesak nafas.
Para korban baru merasakan dampak dikarenakan masa inkubasi dan sistem kekebalan tubuh yang berbeda setiap orangnya.
Warga Karawang Keracunan Nasi Besek di Acara Pengajian
Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, Jawa Barat segera melakukan uji laboraturium kandungan makanan nasi besek pada acara pengajian muharaman di Musola Nurul Huda Dusun Kampung Baru Timur, RT 01 RW 08 Desa Cikampek Utara, Kecamatan Kota Baru.
Diduga akibat mengkonsumsi nasi besek itu sebanyak 40 warga mengalami keracunan hingga menyebabkan satu orang meninggal dunia.
"Iya kami bersama pihak Kepolisian langsung melakukan uji lab terkait kandungan pada makanan yang dimakan warga pada acara pengajian tersebut," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Karawang, Endang Suryadi, saat ditemui di Puskesmas Cikampek Utara, pada Sabtu (4/9/2021).
Endang menuturkan pihak Puskesmas bersama Kepolisan telah memintai keterangan kepada sejumah warga yang mengalami keracunan tersebut.
Sampel makanan, muntahan serta darah juga sudah diambil untuk diperiksa isi kandungannya.
"Sudah sudah, tadi dari pihak Polres juga sudah menghubungi saya. Kita tunggu hasilnya seperti apa," imbuh dia.
Diduga dari Telor Balado
Meski demikian, kata Endang, dari hasil keterangan korban diduga makanan telur balado dalam nasi besek itu yang menyebabkan keracunan.
"Di nasi besek itu kan ada telur merah balado, urap, mie goreng, tahu tempe sambal sama lalapan. Dari pengakuan korban itu curiga sama lauk telur itu karena licin seperti basi. Tapi ya kita tunggu dari hasil uji lab," ungkap dia.
Endang mengaku telah memerintahkan pihak Puskesmas terus melakukan pengawasan dan memberikan perawatan dengan baik terhadap para warga korban keracunan yang masih dalam perawatan.
Ditegaskannya, semua biaya perawatan dan pengobatan dijamin sama pemerintah karena ini merupakan kejadian luar biasa atau KLB.
"Saya sudah perintahkan Puskesmas yang lagi merawat korban keracunan agar menanganinya dengan baik. Saya juga telah hubungi rumah sakit yang lagi merawat korban untuk fokus pada penanganan terbaik, segala urusan biaya pemerintah yang tanggung," katanya.
Baca juga: Aktivis Antikorupsi Ungkap Dugaan Pungli di Samsat Jaktim, Mahfud MD dan Polda Metro Bersuara
Pembawa Acara Pengajian Meninggal
Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, Jawa Barat mencatat sebanyak 40 warga diduga keracunan hidangan makanan di acara pengajian muharaman di Musola Nurul Huda, Desa Cikampek Utara, Kecamatan Kota Baru.
Sebanyak 40 warga keracunan itu tersebar di tiga desa, yakni Desa Cikampek Kota, Desa Pucung, dan Desa Cikampek Utara.
Dari 40 warga yang keracunan, 18 orang masih dirawat dan satu orang meninggal dunia.
"Dari kejadian diduga keracunan di Cikampek Utara ada 40 orang, sekitar 18 orang dirawat dan satu orang meninggal dunia," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Karawang, Endang Suryadi, saat ditemui di Puskesmas Cikampek Utara, pada Sabtu (4/9/2021).
Endang menjelaskan satu orang meninggal itu bernama Ifah, korban merupakan pembawa acara pengajian tersebut.
Dijelaskannya, korban yang menyantap nasi besek itu mengalami gejala pusing, keram perut, hingga muntah.
Korban sempat dirawat di rumah sakit di wilayah Karawang, akan tetapi karena kondisinya memburuk korban dirujuk ke Rumah Sakit Siloam Purwakarta.
"Satu orang meninggal dunia, kata keterangan pihak desa almarhumah itu pembawa acaranya meninggal di RS Siloam Purwakarta," jelas Endang.
Saat ini 18 warga yang masih dirawat di sejumlah lokasi, rinciannya di Rumah Sakit Izza ada 3 orang, di UPTD Puskesmas Kota Baru ada 11 orang, di Puskesmas Cikampek 3 orang, di Rumah Sakit dr Abdul Razak Purwakarta, atau Thamrin itu ada 1 orang.
"Kami masih terus melakukan pendataan, karena data ini kemungkinan bisa bertambah, dan berkurang," terangnya.
Baca juga: Tak Terima Pacar Dihina, Pria di Karawang Tendang Motor Mantan Istri hingga Terjatuh dan Tewas
Dia juga mengungkapkan dari 18 warga yang menjalani perawatan, ada satu anak dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Izza, kondisi cukup parah karena mengalami sesak nafas.
"Satu anak usianya belasan tahun, yang keadaannya berat, karena mengalami sesak nafas dirawat di ruang ICU di Rumah Sakit Izza," katanya.
Ia juga menambahkan, kronologis kejadian itu pada Kamis (2/9) sekitar pukul 13.00 sampai dengan 15.00 WIB, acara pengajian.
Lalu, pihak Puskesmas pada Kamis malam dan Jumat pagi mendapatkan laporan ada tiga orang berobat ke bidan desa mengeluh mengenai perutnya, mual, sakit perutnya, mual dan pusing, sampai muntah-muntah.
"Dari tiga itu salah satunya yang pembawa acara meninggal dunia. Dari situ terus dilakukan penanganan hingga penyisiran terhadap warga-warga yang hadir dan makan nasi besek itu," imbuh dia. (tribun network/thf/Wartakotalive.com)