Ia juga mengaku melihat langsung beberapa burung berjatuhan dari atas pohon dan kondisinya lemas.
Jika burung tersebut masih hidup, ia memisahkannya dengan burung pipit yang mati.
Namun, menurut dia, burung pipit yang saat ditemukan masih hidup itu pun tidak berapa lama kemudian mati seperti burung lainnya.
"Saya juga kaget sebenarnya melihat ini karena baru pertama kali terjadi di Balai Kota," kata Prasojo.
Dia menduga para burung mati karena perubahan iklim. Burung-burung tersebut diduga tidak kuat dengan perubahan dari cuaca yang panas ke kondisi dingin dalam waktu singkat.
"Mungkin karena kondisi Kota Cirebon selama dua hari ini hujan terus. Waktunya dimulai sejak dini hari hingga pagi," ucap Prasojo.
Hingga berita ini dikirimkan, hujan masih mengguyur sekitar kawasan kantor Balai Kota Cirebon.
Petugas sudah membersihkan sejumlah burung yang mati, dan sebagian petugas lainnya berusaha menyelamatkan burung yang masih hidup.
Ribuan Burung Pipit Berjatuhan di Bali
Kadek Sutika sedang berkendara menuju rumah temannya, Kamis (9/9/2021) pukul 08.00 Wita.
Dalam perjalanan tiba-tiba turun hujan lebat sehingga dirinya langsung putar balik kembali ke rumahnya.
Namun, saat itu ia melihat gerombolan warga baik dewasa dan anak-anak telah ramai di sebuah kuburan atau setra di Banjar Sema, Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali.
Di pekuburan itu, ribuan burung pipit berjatuhan. Ada yang kondisinya sudah mati.
"Saya lihat ke kuburan, anak-anak sudah banyak yang mengambil-ambil burung itu. Saya lihat ada banyak burung di bawah pohon, ada yang mati, ada yang masih hidup," kata Sutika, saat dihubungi, Jumat (10/9/2021).