"Biaya karate Rp 60 ribu per bulan. Pernah nunggak, waktu ujian karate baru jual rongsokan," kenang Sulastri.
Ke depan Sulastri bersama anaknya bermimpi punya rumah sendiri.
"Ingin punya rumah sendiri. Saya setiap setor sampah dapat Rp 350 ribu itu 2 gerobak besar. Satu bulan hanya 3 kali setor," impinya.
Sementara itu, Syaiful mengaku ingin melanjutkan pendidikan di Pondok Pesantren An-Nur Bululawang suatu saat.
"Pengen mondok di An-Nur sama tetep ingin terus main karate. Saya bercita-cita jadi polisi," tutupnya.
Sumber: Kompas.TV/Surya.co.id
BERITA REKOMENDASI