TRIBUNNEWS.COM - Kisah memilukan dialami satu keluarga di Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Pasangan suami istri dan tujuh anaknya terpaksa tidur di warung angkringan sembari berjualan.
Hal itu karena Wiwin Hariyati (48) dan suaminya Cahyo Yulianto telat membayar uang kos selama dua bulan.
Diketahui, pasangan suami istri itu memiliki 13 orang anak.
Namun, hanya tujuh orang yang tidur di warung angkringan.
Sementara enam anak lainnya sudah bekerja dan tidur di tempat kerjanya.
Selama ini, mereka memang kerap berpindah-pindah karena tak punya tempat tinggal.
Kondisi tersebut membuat Wiwin dan suaminya menangis memikirkan nasib tujuh anaknya.
Baca juga: Kisah Pilu Gadis di Banyumas, 3 Tahun Dirudapaksa Ayah dan Kakaknya, Terungkap saat Kabur dari Rumah
Baca juga: VIRAL Pria Dibilang Mirip Aktor Korea Kim Seon Ho, Videonya Ditonton 1,5 Juta Orang, Ini Sosoknya
Wiwin mengaku sudah berusaha meminta waktu untuk melunasi tunggakan uang kos.
Namun, pemilik kos tak bergeming.
"Saya sampai nangis. Saya minta tempo waktu pembayaran, tapi tetap tidak bisa."
"Kami disuruh harus bayar hari itu juga. Kalau tidak bisa suruh pergi," kata Wiwin, dilansir Kompas.com.
Dikatakan Wiwin, ketujuh anaknya sudah lima hari tidur di angkringan tempat suaminya berjualan.
Dari 13 anaknya, lanjut Wiwin, baru 10 anak yang masuk Kartu Keluarga (KK).
Sementara tiga lainnya belum dimasukkan dalam KK.
Anaknya yang paling kecil usianya enam tahun dan paling besar usia 31 tahun.
"Di sini yang ikut tidur dengan saya tujuh anak dan suami, jadi ada sembilan orang."
"Yang lainnya kerja dan tidur di kerjaannya, cuma kalau makan ke sini," bebernya.
Untuk mencukupi kebutuhan keluarga, suami Wiwin bekerja sebagai penjual makanan di angkringan di depan SMPN 3 Kartasura di Jalan Solo-Semarang.
"Rencananya mau cari kos baru buat anak-anak, tapi nanti untuk jualan masih tetap di sini," ucapnya.
Pemkab Sukoharjo janjikan tempat tinggal
Kisah pilu keluarga Wiwin mendapat respons dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo.
Mengutip dari Kompas.com, Dinas Sosial (Dinsos) Sukoharjo mendatangi warung angkringan tempat Cahyo tinggal bersama keluarga.
Baca juga: Kisah Saiful, Anak Pemulung Jadi Juara Karate, Tinggal Berdua dengan Ibunya di Rumah Tak Layak Huni
Pada kesempatan itu, Dinsos juga membawa bantuan sembako dan keperluan lainnya untuk keluarga Wiwin.
Kepala Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial Dinsos Sukoharjo, Sukimin mengatakan, pemerintah akan memberikan bantuan rumah tidak layak huni (RTLH) kepada keluarga Cahyo.
"Memang syaratnya harus punya tanah karena tanahnya belum ada nanti pemerintah mengusahakan," katanya, Kamis (16/9/2021).
Selain itu, pemerintah juga akan memasukkan anak Wiwin ke panti.
Baca juga: Viral Video Detik-detik Satu Keluarga Jatuh dari Jembatan Gantung, Terjun dari Ketinggian 15 Meter
Sementara anak yang besar akan disekolahkan.
Tak hanya itu, lanjut Sukimin, pemerintah akan memberikan keterampilan kepada anak Cahyo melalui Balai Taruna Yuda.
"Semuanya gratis nanti dibayar oleh Bupati (Etik Suryani), dikasih pembekalan keterampilan," ujarnya.
Sukimin mengaku, Pemkab Sukoharjo akan memberikan jaminan kesehatan untuk keluarga Cahyo.
"Semua jaminan kesehatan dijamin pemerintah, tetapi itu kelas tiga. 10 orang anaknya tadi sudah dijamin semua," ucapnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Kompas.com/Labib Zamani)