Menurutnya, korban memang hidup sebatang kara alias sendiri hidup di toko dan juga rumah tersebut.
"Orangnya tertutup sih sama warga dan juga orang sekitar sini. Jarang bersosialisasi juga. Ditambah memang setiap harinya pengunjung ke toko emasnya sepi," katanya saat ditemui di lokasi, Selasa (21/9/2021).
Iwan menambahkan keluarga-keluarga korban tinggal di luar kota.
Toko yang ada di sebelahnya pun masih dimiliki oleh keluarga korban hanya kemudian disewakan.
"Toko fesyen ini juga milik keluarganya. Tapi, kalau korban lebih memilih area toko emas itu sebagai warisan yang dia dapat dari orangtuanya," katanya.
Ketika disinggung terkait kondisi toko yang menurut keterangan pihak kepolisian tampak kumuh dan sejumlah binatang peliharaan sampai tak terurus, Iwan pun mengakui bahwa korban yang merupakan pemilik toko itu memang berbeda dengan pendahulunya alias orangtuanya.
"Dulu waktu toko itu dipegang oleh orangtuanya terurus dan bersih. Tapi, setelah diambil alih olehnya ya seperti itu (kotor) juga bau," katanya. (nazmi abdurahman/cipta permana/nandri prilatama)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul TERUNGKAP, Kronologi Detik-detik Bos Toko Emas di Bandung Dirampok dan Dihilangkan Nyawanya