Setelah dilakukan autopsi dan pemeriksaan saksi-saksi, akhirnya terungkap bila korban meninggal dunia akibat dianiaya ayah kandungnya I Nengah Kicen (32).
Kapolres Karangasem, AKBP Ricko Abdillah Andang Taruna, mengungkapkan, Kadek Sepi meninggal murni dikarenakan mengalami kekerasan.
Baca juga: Sudah Hampir 3 Pekan, Penyebab Kematian Pelajar SD di Karangasem Masih Teka-teki
Luka lebam ditemukan di beberapa titik ditubuhnya.
Luka-luka tersebut dikabarkan akibat pukulan benda tumpul.
Hal tersebut sesuai dengan hasil pemeriksaan Tim Forensik.
"Penyebab kematian karena kekerasaan (pukulan) benda tumpul pada leher, mengakibatkan terlepasnya sendi tulang leher dan menimbulkan robekan pembuluh nadi yang berada sekitar saluran penonjolan tulang belakang," kata Ricko saat press release, Rabu 13 Oktober 2021 siang.
Bermula dari kekesalan pelaku
Kekerasan berujung pada hilangnya nyawa Kadek Sepi bermula dari rasa kesal Kicen terhadap sang anak.
Pelaku disebut jengkel karena anaknya pagi bermain layangan bersama adeknya dan tidak mau membantu pekerjaan ayahnya untuk menyabit rumput untuk pakan ternak.
"Selasa (21/9/2021) sekitar pukul 07.30 wita, korban bersama 2 adeknya main layangan. Sedangkan orang tuanya cari rumput. Nengah Kicen kerjaanya mencari rumput," kata Ricko.
Setelah cari rumput, Kicen sempat istirahat beberapa menit serta melihat sang anak sedang mainan air di rumah.
Saat itu, Nengan Kicen sempat menegur dan bertanya kepada korban.
Baca juga: KIsah Tiga Bocah Yatim Piatu di Karangasem Bali, Hanya Mengandalkan Pemberian Orang Lain
Mendengar teguran ayahnya, korban hanya menjawab dia sudah selesai bermain karena teriknya matahari.
Dari sinilah kekerasan dengan benda tumpul terjadi hingga merenggut nyawa bocah SD tersebut.