Turut mendampingi Irjen Pol Rudy Sufahriadi Bupati dan Wakil Bupati Parigi Moutong serta Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB).
Isak tangis ibu dan keluarga korban menyambut rombongan.
Di tempat itu sudah tersusun rapi kursi.
Rombongan kemudian menuju kantor DP3AP2KB Parimo usai bercengkrama dengan keluarga korban.
Kemudian Pukul 09.40 Wita, Kapolda kembali ke ke Poso mengendarai helikopter.(*)
Keluarga terguncang
Keluarga korban kasus asusila oleh oknum Kapolsek di Parigi Moutong (Parimo), mengalami guncangan secara psikologi atas kejadian itu.
Hal tersebut disampaikan tim pengacara Muslim Akbar Penguriseng saat konferensi pers, di Sekretariat HMI Cabang Palu Jl Tona Roa, Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Senin (18/10/2021) malam.
Ia mengatakan, saat menghadiri panggilan pemeriksaan di Polda Sulteng, kelurga korban sempat ada yang pingsan.
"Keluarga terkhusus ibu korban sangat terguncang psikologisnya, tadi waktu pemeriksaan di Polda sering menangis, dan sempat pingsan karena terganggu psikologisnya," kata Akbar.
"Termasuk juga korban, yang sampai detik ini secara psikologis memang sangat terganggu," tuturnya menambahkan.
Baca juga: KPK Limpahkan Berkas Perkara Tersangka Kasus Suap Ketok Palu RAPBD ke Pengadilan Tipikor Jambi
Ia menerangkan, akan meminta bantuan dari pihak Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) untuk melakukan pendampingan.
Baik itu dari korban sendiri, ibu, maupun dari keluarga, untuk mengembalikan psikologinya.
Sebelumnya, Oknum Kapolsek Parigi Moutong di Sulawesi Tengah dilaporkan melakukan tindak asusila terhadap seorang gadis.