Ketua Takmir Masjid Al Furqon Nguter, Mujiyono merasa bersyukur tak ada yang terluka sedikit pun terkait insiden ambruknya atap tersebut.
Menurutnya setiap hari banyak umat Islam yang mengikuti salat Subuh berjamaah.
"Ada 100 jemaah biasanya," ungkap dia kepada TribunSolo.com, Rabu (20/10/2021).
Dia pun memastikan tak ada yang terluka, apalagi korban jiwa.
"Tak ada korban jiwa," akunya.
Atap Masjid Nguter Ambruk, Padahal Baru 5 Tahun
Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan menjelaskan, dugaan sementara ambruknya bangunan ibadah di Kecamatan Nguter itu karena kesalahan konstruksi.
Terlebih bangunan tersebut terhitung baru saja dibangun yakni 2016 lalu.
Adapun atap dibuat dari baja ringan, berbeda dengan atap biasanya menggunakan kayu.
"Kalau dilihat dari kasat mata, baja ringan yang ada ini tipis dan mudah dibengkokkan," ungkap dia kepada TribunSolo.com.
Baca juga: Deklarasi Anies Baswedan for Presiden 2024: Diam-diam, Anies Tak Hadir dan Tetap Bungkam
Wahyu menuturkan berat satu genteng sekitar 2 kilogram, sementara setiap 1 meter persegi membutuhkan 15 genteng, sehingga total beban yang ditanggung bisa 30 kilogram lebih.
"Kami akan menerjunkan petugas melakukan penyelidikan, apakah memang benar ada kesalahan konstruki dalam pembangunan itu," terang dia. (tribun network/thf/TribunSolo.com)