"Kalau per bulan kita bisa meraih omzet Rp 5 juta hingga Rp 7 juta per bulannya jika sedang ramainya pesanan," jelas dia.
Untuk pemasaran, lanjutnya dilakukan secara offline dan online.
"Terkadang kita juga sistem COD, pembeli banyak dari Jogja dan Solo. Selain itu kita juga kenalkan produk ini ke tamu-tamu desa sebagai produk unggulan desa," urainya.
Baca juga: Aksi Kejar-kejaran Polisi dengan 2 Bocah di Sampang yang Kabur Bawa Motor Curian
Baca juga: Penantian 6 Bulan Hasil Autopsi Kematian Bocah 14 Tahun di Sidoarjo, Ini Penjelasan Polisi
Sementara itu, Camat Prambanan, Puspo Enggar Hastuti mengatakan jika dirinya mengapresiasi kreativitas dari ibu-ibu PKK Desa Bugisan.
"Saya sangat bangga sama ibu-ibu PKK Desa Bugisan ini terkait semangatnya dalam mengembangkan produk olahan. Ini inovasi mereka sejak tahun 2018 dan sempat terhenti karena pandmei dan sekarang bangkit lagi," ucapnya saat Tribunjogja.com temui di Desa Bugisan.
Puspo pun mendorong ibu-ibu PKK di desa-desa lainnya yang ada di Kecamatan Prambanan untuk melakukan inovasi seperti di Desa Bugisan itu.
"Alhamdulillah, kita harap bisa jadi contoh bagi desa lainnya dan inovasi ini bisa terus dikembangkan," imbuhnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Olah Buah Pepaya Jadi Nugget, Ibu-Ibu di Prambanan Klaten Raup Cuan Rp 7 Juta Per Bulan,