Kebiasaan memanjatnya itu bahkan masih suka ia lakukan saat melakukan kunjungan lapangan ke beberapa wilayah di Lebak.
Kadang, saat perjalanan ia meminta mobil berhenti lalu memanjat pohon yang ia lihat di pinggir jalan.
"Kalau ajudan saya udah biasa. kalau kadis juga suka kaget, saya berhenti dan tiba-tiba saya udah di atas pohon," ucap ibu satu anak ini.
Lewat kebiasaannya memanjat pohon itu, Iti ingin memberi pesan kepada para perempuan bahwa harus kuat dan berani mengambil tantangan meski ada risiko yang harus dihadapi.
"Jadi makanya jadi perempuan harus tangguh, jangan bergantung kepada laki-laki," ucapnya diakhiri tawa.
Baca juga: Inilah Daftar Kekayaan Iti Octavia, Bupati Lebak yang Ingin Kirim Santet untuk Moeldoko
4 Tahun Tinggal di Pendopo
Iti bercerita, dirinya sempat selama 4 tahun tinggal di mes yang berada di Pendopo.
Saat dirinya terpapar Covid-19 beberapa bulan lalu, Iti juga melakukan isolasi mandiri (isoman) di pendopo.
Sempat tiga bulan Bupati Lebak Iti Jayabaya tak bisa beraktivitas maksimal karena mengidap long Covid-19.
Selama itu, ia pun tinggal sendiri dan menjalani karantina di salah satu ruangan semacam guest house yang ada di belakang pendopo Bupati Lebak.
Guest house itu peninggalan ayahnya, Mulyadi Jayabaya, selama menjabat Bupati ke-19 Lebak periode 2003 hingga 2013.
Menurut cerita Iti, guest house dibuat karena saat itu masih sedikit hotel. Sehingga dibuatlah beberapa unit guest house di belakang pendapa Bupati Lebak.
Ia memilih menjalani karantina di salah satu unit guest house karena lebih mudah jika memanggil dokter untuk mengecek kesehatannya.
Selain itu, ia juga mudah berkoordinasi dengan jajaran SKPD terkait jalannya roda pemerintahan.