TRIBUNNEWS.COM - Tewasnya GE (20) saat pendidikan dasar (Diksar) Resimen Mahasiswa (Menwa), membuat mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) geram.
Buntutnya, kantor sekretariat Menwa UNS dipenuhi poster yang ditempelkan di tembok hingga pintu.
Dikutip dari TribunSolo, poster-poster itu bertuliskan 'Kalian Gagal untuk Gagah, Bubarkan UKM Pembunuh', 'Bubarkan Bubarkan Bubarkan Hancurkan!', 'Justice for Gilang', 'Menwa Calo Surga', hingga 'Kapan Keluar Goa?'.
Tak hanya poster, beberapa buket bunga juga diletakkan di meja depan sekretariat Menwa UNS.
Saat ini, Menwa UNS sudah dibekukan untuk sementara waktu per 27 Oktober 2021.
Baca juga: Barang Bukti Baru Kasus Mahasiswa UNS Tewas saat Diksar Menwa, Polisi: Sudah Dilakukan Penyitaan
Baca juga: Fakta Mahasiswa Tewas saat Diksar Menwa UNS, Korban Meninggal Bukan di RS, Ada Indikasi Kekerasan
Pembakuan Menwa UNS ini berdasarkan Surat Keputusan (SK) Rektor UNS Nomow 2815/UN27/KH/2021 tertanggal 27 Oktober 2021 yang ditandatangani Prof Dr Jamal Wiwoho.
Berdasarkan SK itu, Menwa UNS dilarang melakukan aktivitas apapun selama dibekukan.
Keputusan itu diambil menyusul ditemukannya fakta-fakta terjadi pelanggaran aturan dalam pelaksanaan Diklat Menwa UNS.
“Berdasar hasil pemeriksaan atas fakta-fakta berupa dokumen-dokumen dan keterangan dari beberapa pihak, Tim Evaluasi menyimpulkan bahwa telah terjadi aktivitas yang melanggar ketentuan yang telah ditetapkan dalam Surat Ijin Kegiatan (SIK)," ujar Ketua Tim Evaluasi Menwa UNs, Sunny Ummul Firdaus, kepada TribunSolo, Sabtu (30/10/2021).
Kata Staf Konas Menwa Indonesia soal Usulan Menwa Dibubarkan
Kepala Staff Komando Nasional (Konas) Menwa, M Arwani Denny, menanggapi soal usulan yang meminta Menwa seluruh Indonesia dibubarkan.
Menurutnya, usulan itu hanyalah aspirasi biasa.
Pasalnya, ujar Arwani, semua organisasi di Indonesia, termasuk Menwa, memiliki tujuan baik untuk membangun bangsa.
"Aspirasi biasa itu, saya kira kami masih bekerja sesui frame. Bakal ketemu titik terang (setelah penyidikan)," kata Arwani saat mendatangi Polresta Solo, Kamis (28/10/2021), dilansir TribunSolo.
"Kita sebenarnya sama-sama ingin membangun bangsa."
Baca juga: Kasus Meninggalnya Mahasiswa UNS saat Diksar Menwa, Polisi: GE Sudah Meninggal saat Perjalanan ke RS
Baca juga: Kasus Mahasiswa UNS Meninggal setelah Diksar Menwa: Barang Bukti Baru Ditemukan, Belum Ada Tersangka
"Tapi, dalam satu kegiatan ada kejadian tidak bisa kita tolak ini adalah musibah, untuk itu hari ini kita pertanggungjawabkan apa yang terjadi," tambahnya.
Diketahui, kedatangan Arwani ke Polresta Solo terkait proses penyidikan kasus tewasnya GE.
Dalam kesempatan itu, Arwani melakukan audiensi bersama Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak.
"Berkoordinasi dan memberikan dukungan kepada Kepolisian terkait pengusutan kasus mahasiswa UNS, serta mengumpulkan bahan keterangan agar segera terungkap," ungkapnya.
Namun, ia mengatakan pihaknya tidak bisa berbicara banyak mengenai keterangan penyebab meninggalnya GE.
Lantaran, Arwani mengungkapkan hal tersebut bukan kewenangan mereka.
"Soal keterangan itu kami satu pintu dengan pihak kepolisian, karena masih dalam penyidikan dan kami tidak berkompeten membicarakan hal itu," katanya.
Penyebab GE Tewas
Berdasarkan hasil autopsi, GE tewas karena ada luka akibat benda tumpul yang mengakibatkan mati lemah.
Penyebab tewasnya GE terungkap lewat hasil autopsi yang diterima tim penyelidik Polresta Solo dari RS Bhayangkara Semarang.
Baca juga: Setelah Gibran, Bupati Karanganyar Ikut Komentari Warganya Tewas saat Diklat Menwa UNS
Baca juga: UPDATE Mahasiswa Tewas setelah Diksar: Polisi Ungkap Ada Dugaan Kekerasan, Menwa UNS Dibekukan
"Dari hasil autopsi disimpulkan bahawa penyebab kematian adalah luka akibat kekerasan tumpul mengakibatkan mati lemah," ungkap Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, Jumat (29/10/2021), dilansir TribunSolo.
Kendati demikian, Ade belum bersedia merinci benda tumpul apa yang menyebabkan GE tewas.
Selanjutnya, kata Ade, pihak kepolisian bakal melakukan penyidikan lebih lanjut terhadap hasil autopsi.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy, mengatakan GE diduga tewas karena mendapat pukulan di kepalanya.
Akibat pukulan itu, terjadi penyumbatan di bagian otak GE.
"Korban terkena beberapa pukulan di bagian kepala," terang Iqbal, kepada TribunSolo, Selasa (26/10/2021).
"Korban meninggal diduga akibat terjadi penyumbatan di bagian otak," tambahnya.
Belum Tentukan Tersangka
Pihak kepolisian belum menetapkan tersangka dalam kasus tewasnya GE saat Diksar Menwa UNS.
"Tersangka belum ada, tapi kasus ini masuk ranah penyidikan," ujar Kasatreskrim Polresta Surakarta, AKP Djohan Andika, kepada TribunSolo, Rabu.
Baca juga: Kasus Mahasiswa UNS Tewas saat Diklat, Keluarga Ceritakan Alasan Korban Ikut Organisasi Menwa
Baca juga: UPDATE Mahasiswa Tewas setelah Diksar: Polisi Ungkap Ada Dugaan Kekerasan, Menwa UNS Dibekukan
Hingga Rabu, Polresta Surakarta telah memeriksa sejumlah saksi yang terdiri dari peserta, panitia, dan pembina.
Rencananya, polisi juga akan meminta keterangan dari pihak lain, seperti ahli forensik dan pidana.
"Kita akan mintai keterangan dokter yang menerima pertama kali korban, yang kini juga melakukan autopsi," kata Djohan.
"Kita juga minta keterangan ahli seperti forensik dan ahli pidana," tambahnya.
Lebih lanjut, Djohan menerangkan panitia yang mengikuti Diksar Menwa UNS semuanya merupakan mahasiswa aktif.
Tak ada senior yang sudah alumni menjadi panitia dalam kegiatan itu.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo dengan judul:
Potret Sekretariat Menwa UNS yang Dibekukan Sementara: Penuh Poster Tuntutan Keadilan untuk GE
Resmi ! Menwa UNS Dibekukan, Ini Alasannya: Tim Evaluasi Temukan Fakta Pelanggaran saat Diklatsar
Menwa Diusulkan Bubar Imbas Tewasnya Mahasiswa UNS Solo, Ini Kata Kepala Staf Konas Menwa Indonesia
Hasil Autopsi Keluar, Mahasiswa UNS Tewas saat Diklat Menwa Bukan Kesurupan, Tapi Luka Benda Tumpul
Terungkap! Penyebab Tewasnya Mahasiswa UNS saat Diklat Menwa, Polisi : Diduga Kena Pukulan di Kepala
Polisi Belum Tetapkan Tersangka, Meskipun Diduga Tewasnya Mahasiswa UNS karena Pukulan di Kepalanya
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunSolo/Fristin Intan Sulistyowati/Agil Tri)