Lebih lanjut, dia mengungkapkan setelah semuanya selesai tiba-tiba dirinya didatangi lagi oleh anggota Ormas itu.
Mereka protes bahwa hitungan pengembalian uang ada selisih.
"Selisih berapa lagi, kan sudah sepakat, si DK juga yang bilang sepakat. Jadi saya pun pulang," katanya.
Namun, saat itu ia diikuti oleh anggota ormas ini sampai rumah.
Di rumah, mereka saling cekcok.
Baca juga: Dua OKP Bentrok di Medan, Kapolda Sumut Beri Peringatan kepada Preman
Tak lama, dua orang karyawannya datang dan terjadilah perkelahian antara karyawannya dengan anggota Ormas itu.
Karena terjadi keributan, ia pun mencoba melerai keributan dan mengusir anggota Ormas itu.
"Cabutlah orang itu. Saya berpikir pasti buat laporan polisi mereka. Jadi hubungi adik saya yang polisi. Konsultasi saya melalui telepon sama dia," katanya.
Kemudian, usai menghubungi adiknya yang berdinas di Polsek Medan Timur itu, ia putuskan untuk bertemu dengannya di Kantor.
"Jumpalah kami di kantor, ceritalah sama dia terkait masalah ini," ujarnya.
Rumah diserang
Sedang asik bercerita, tiba-tiba istrinya yang berdinas di Kantor Samsat Putri Hijau memberi kabar bahwa rumahnya diserang puluhan orang.
Mendapat kabar itu, ia bersama adiknya langsung pulang menuju rumahnya.
"Pukul 21.56 WIB masuk telpon dari istri, bilang di rumah sudah ramai, diserang orang. Gitu mau masuk komplek, saya lihat sudah ramai, padat komplek saya mobil semua penuh," katanya.