Tim gabungan dalam penanganan darurat tanah longsor terdiri dari BPBD Kabupaten Banjarnegara, TNI, Polri, Basarnas, pemerintah desa dan kecamatan Pagentan, PMI, Tagana, RAPI, FPRB Bagentan, relawan dan masyarakat.
Kondisi cuaca pagi ini terpantau mendung.
Prakiraan cuaca pada hari ini, Sabtu (20/11/2021), wilayah Kecamatan Pagentan berpeluang hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Hal serupa juga berpeluang pada esok hari.
Tanah longsor terjadi setelah hujan lebat yang disertai angin mengguyur wilayah Banjarnegara pada Jumat malam.
BPBD Kabupaten Banjarnegara melaporkan kondisi hujan menyebabkan tebing setinggi 25 meter longsor dan menimpa dua rumah warga yang berada di bawahnya.
Kecamatan Banjarnegara termasuk wilayah rawan longsor.
Kajian inaRISK menyebutkan wilayah tersebut berada pada bahaya tanah longsor dengan kategori sedang hingga tinggi.
Baca juga: Tinjau Pengungsi Longsor Cilacap, Ganjar Ajak Warga yang Kekeh Bertahan untuk Mengungsi
Sebanyak 20 kecamatan, termasuk Pagentan, merupakan sejumlah wilayah dengan potensi bahaya tersebut.
Menyikapi potensi bahaya tanah longsor, pemerintah daerah dan masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga terhadap kondisi hujan intesitas tinggi dan berdurasi lama.
Masyarakat yang berada di sekitar tebing dapat mencermati potensi hujan yang ada di wilayahnya.
Peristiwa yang lebih buruk pernah terjadi di wilayah Banjarnegara, tepatnya 24 Desember 2014 lalu, tanah longsor terjadi di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, yang menewaskan 108 warga saat itu.
Diolah dari artikel yang telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Detik-detik Evakuasi Korban Longsor Pagentan Banjarnegara: Jasad Anak-anak Ditemukan di Ruang TV