Kemudian hari ini saya terangsang untuk melakukan gerakan spontanitas tersebut karena PKL yang memang hari ini perlu kita soroti bersama.
Bagaimana PKL ini kita harus support karena mereka itu pencahariannya memang tidak pasti dan yang kemudian kita harus dukung terkait relokasi yang sudah akang lakukan," beber Yudha.
Mendengar pemaparan Yudha, Kang Dedi menyebut bahwa apa yang dirasakan PKL di Plered itu adalah dampak dari ego mereka yang termakan isu politik saat menolak tawarannya untuk direlokasi ke Pasar Citeko.
Saat itu, kata Kang Dedi, saat dia merelokasi para PKL di Plered memang digoyang isu politik jelang Pilkada oleh lawan politiknya.
"Akhirnya setelah sekarang dunia politiknya reda, orang mengerti saya kan teman-teman juga sekarang kebingungan.
Dagang disitu melanggar, dagang di Pasar Citeko malu," kata Kang Dedi.
Kang Dedi menuturkan, saat ini dia sudah berkoordinasi dengan kepala Pasar Citeko untuk mempersiapkan ruko yang masih kosong untuk para PKL dari Plered berjualan di sana.
Baca juga: Sosok Mahasiswa yang Protes Aksi Dedi Mulyadi Bebersih, Yudha Dawami, Mengaku Panik saat Kejadian
"Jadi semua orang harus bisa menata kehidupannya.
Kalau PKL dimana aja penempatannya orang gabakal banyak yang datang," papar Kang Dedi.
Disebut Wakil Ketua Komisi Rasa Satpol PP
Sebelum viral memprotes Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi, Yudha sudah lebih dulu menyampaikan kritiknya di Facebook.
Hal itu terlihat di postingan terakhir yang terlihat di akun Facebook Yudha Dawami Abdas.
Pantauan TribunJakarta.com, Facebook Yudha Dawami Abdas terakhir membuat status pada 14 November 2021 atau sebelum dia viral lantaran memprotes Kang Dedi di Pasar Rebo Purwakarta.
Dalam postingan terakhirnya itu, Yudha menuliskan tentang pendapatnya terhadap aksi Kang Dedi yang ditulisnya Wakil Komisi IV DPR-RI Rasa Satpol dan Menteri Pasar.