Laporan Wartawan Tribun Medan Indra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, DELISERDANG - Tiga siswi sebuah SMP negeri di Lubukpakam Kabupaten Deliserdang menjadi korban pelecahan seksual dan pornografi.
Tiga orang anak yang sempat menjadi korban yakni A, K dan Z yang merupakan siswa kelas VIII C, VIII E dan VIII G.
Orangtua mereka melapor ke Polresta Deliserdang lantaran tidak terima ada pesan dari yang mengatasnamakan Wakil Kepala Sekolah itu meminta foto-foto bagian dada dan organ vital korban.
Informasi yang dihimpun, awalnya ketiga korban mendapat tawaran untuk menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibra) melalui pesan whatsapp mereka dari nomor telepon yang mengatasnamakan Ibu Wakil Kepala Sekolah sekaligus Pembina Paskibra, SR.
Anehnya, dalam pesan diminta mengirimkan foto pose tanpa busana.
Dua dari 3 siswi itu akhirnya mengirimkan foto yang diminta.
Baca juga: Mabes Polri Tangkap Sejumlah Orang di Deliserdang, Diduga Terkait dengan Pinjaman Online
Salah satu orangtua Walimurid, Zuhri mengaku kasus ini terbongkar setelah dirinya mendapat telepon dari orangtua anak yang lain.
"Minggu lalu itu posisi saya lagi di Tebing Tinggi tapi ditelepon sama ayahnya anak kawan saya.
Dibilangnya bang, ada yang nggak beres sama anak kita ini. Dibilang isi chetinggan tentang paskibra sudah nggak-nggak tujuannya. Saya terkejut juga saat itu, maksudnya gimana, saya bilang,"ucap Zuhri ayah A.
Ia menyebut saat itu ayah teman anaknya yang berinisial K itu sudah melihat langsung isi chat what's app anaknya dengan nomor yang mengatasnamakan Wakil Kepala Sekolah.
Disebut begitu sampai rumah ia pun langsung mengintrogasi sang anak.
"Dibilang ayah si K itu lihat cetingan anak saya karena memang selama ini nggak pernah saya baca-baca hpnya.
Setelah saya tanyain dia ngaku memang ada juga dipintain foto bagian atas dan bawah. Karena sudah terkirim itu yang buat kita nggak terima. Katanya dikirim karena sempat dapat ancaman kalau nggak dikirim akan di skor bahkan dikeluarkan dari sekolah," kata Zuhri.
Pihak sekolah membantah kalau disebut Wakil Kepala Sekolah ada meminta foto-foto bagian sensitif anak didiknya.
"Jadi memang benar sudah ada laporan orang tua murid yang datang ke sekolah. Tapi kita mau tegaskan juga nggak benar ada dipinta-pinta seperti itu. Kegiatan Paskibra juga nggak ada selama Covid ini.
Perekrutan untuk jadi anggota Paskibra juga sama sekali tidak ada karena kegiatan belajar mengajar sajapun hanya dua jamnya diperbolehkan makanya kegiatan Paskibra dan perekrutannya juga tidak ada,"kata Kepala SMP Negeri 3 Lubukpakam, Juhum Siregar. (dra/tribun-medan.com).
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Miris, Ditawari Anggota Paskibra, Siswi SMPN Di Lubukpakam Diminta Foto Bagian Organ Intim