Dikatakannya air teh yang sedang masih proses pembuatan itu berada dalam wadah gelas berukuran besar.
"Itu teh 'sarok' kalau dikenal masyarakat di sini. Sebelumnya kami memang jarang berkomunikasi," katanya.
Terduga pelaku berinisial T (51) sibuk bekerja di bengkel dan membuat minuman hingga larut malam.
"Sebelumnya pernah juga ribut juga, saat dia belum berkeluarga. Cuman kita memang jarang berkomunikasi," katanya.
Baca juga: Diduga Aniaya Tahanan Hingga Meninggal, 4 Oknum Penyidik di Aceh Segera Jalani Sidang Kode Etik
Keberadaan mereka selama ini ungkapnya, masih saling bertetangga dan kediamannya bersebelahan rumah.
Namun, katanya tidak ada saling berkomunikasi dan sibuk dengan pekerjaan masing-masing.
"Saya hanya memikirkan untuk makan anak dan istri. Saya tau dia bidan. Namun, saya sudah katakan kalau volumenya ada sama orang yang di luar," katanya.
Ia mengatakan, volume musik ini dari salah satu pengunjung yang datang dan dihidupkan melalui sambungan HP.
Tangan korban melepuh
Kanit Reskrim Polsek Koto Tangah, Ipda Mardianto Mardianto mengatakan bahwa pelaku tidak melakukan perlawanan saat ditangkap.
"Pelaku sedang membuat minuman dan memegang teko berisi air panas. Saat itu musik sedang hidup," kata Ipda Mardianto.
Sedangkan korban, kata dia, sedang menangani proses persalinan seorang pasien yang datang ke lokasi praktiknya.
Baca juga: VIRAL Video Polisi Dikeroyok saat Bubarkan Balap Liar, Dituduh Gadungan, Dianiaya Depan Istrinya
"Artinya menjadi kebisingan, dan korban meminta tolong untuk mengecilkan volume musik," kata Ipda Mardianto.
Namun, tiba-tiba pelaku menyiram air panas yang dipegangnya ke arah korban.