Rupanya, keluarga korban sudah enam bulan berjuang agar pelaku bisa mendapatkan hukuman setimpal.
AN bertanya-tanya, mengapa baru sekarang kasus tersebut ramai.
"Enam bulan saya berjuang, enam bulan itu lama. Korban sudah menderita panjang."
"Kenapa baru sekarang pas mau vonisan baru ramai? Saya minta keadilan seadil-adilnya," tegasnya saat diwawancara, Kamis (9/12/2021).
Selama enam bulan terakhir ini, ia sulit mendapatkan informasi mengenai proses hukum yang berjalan.
Dia yang merupakan warga Garut mengaku tak memiliki kenalan di Bandung, yang bisa memberikan informasi mengenai kasus tersebut.
"Mau nanya soal proses hukum ke siapa, saya tidak pernah tahu perkembangan terkini," ungkapnya.
Setelah kasus ini viral, AN tak memungkiri ia juga bersyukur.
Pasalnya, dengan viralnya kasus ini, semua pihak bisa ikut memantau.
"Biar semua ikut memantau, biar hukum diteggakan seadil-adilnya," tandasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Pilu Keluarga Korban Rudapaksa Guru Pesantren di Bandung, Menderita Panjang, Marah Terhadap Pelaku
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJabar.id/Yongky Yulius, Kompas.com/Ari Maulana Karang/Agie Permadi)