News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa di NTT

Gempa NTT Terasa hingga Makassar, Air Kolam Renang di Rumah Wali Kota Nyaris Tumpah

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga berhamburan keluar di Hotel Santika jalan Sultan Hasanuddin Makassar, Selasa (14/12/2021) akibat gempa.

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR  – Gempa bumi magnitudo 7,4 yang mengguncang Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (14/12/2021) pukul 11.20 Wita terasa hingga di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Bahkan air kolam renang milik Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto hampir tumpah akibat guncangan gempa.

Hal itu disampaikan oleh Danny Pomanto, sapaan akrab Mohammad Ramdhan Pomanto, dalam Breaking News Kompas TV, Selasa (14/12/2021).

“Tadi menerima tamu Bupati Rembang, kebetulan di rumah saya ada kolam, ada lampu gantung juga. Itu keras sekali itu, sampai air kolamnya hampir tumpah,” ujarnya.

Danny mengatakan, saat gempa bumi terjadi dirinya sedang berada di rumah dan gempa bumi tesebut terasa sekali.

“Sampai kita berhamburan semua keluar. Laporan dari masyarakat semua panik, kecuali yang ada di jalanan, karena di jalanan tidak terasa memang,” ucapnya.

“Alhamdulillah sekarang sudah reda. Tadi cukup terkejut saja, karena tidak pernah ada goyangan sebesar ini.”

Baca juga: Ini Wilayah Pantai di NTT yang Sempat Dilanda Tsunami Setinggi 7 Cm Siang Ini

Menurutnya, selama ini terjadi beberapa kali gempa bumi di sekitar Makassar, termasuk di Kabupaten Pinrang, Mamuju, tapi, kata dia, goyangannya tidak sekeras gempa bumi kali ini.

Danny menambahkan, jika dilihat di peta, Kota Makassar sebenarnya bukan daerah rawan.

Yang rawan menurutnya dalah Sulawesi Selatan bagian Selatan.

“Kebetulan sebelumnya saya juga konsultan masalah mitigasi, jadi memang bagian selatan yang agak rawan. Tapi Makassar alhamdulilah karena tidak tegak lurus dengan Larantuka, jadi insya Allah Makassar relatif jauh lebih aman,” ujarnya.

Meski relatif lebih aman, kenaikan air laut tetap diantisipasi.

Dia juga sudah mengimbau untuk bersiaga hingga 30 menit setelah gempa bumi terjadi.

“Kan rata-rata gempa tsunaminya tiba 30 menit. Sekarang sudah normal, Cuma sempat tadi kaget. Yang paling jelas tadi air kolam renang itu berayun-ayun,” katanya.

>
Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini