TRIBUNNEWS.COM, MUARADUA-- Sarmid (52) kaget bukan kepalang ketika pihak pondok pesantren memberitahukan anak peremuannya sedang sakit parah.
Anaknya, S (19) sekolah di Pondok Pesantren Darul Ulum Desa Karet Jaya Kecamatan Buay Pemaca OKU Selatan, Sumatera Selatan.
Ternyata S tidak sakit, tapi melahirkan. Pelakunya adalah pimpinan Ponpes itu sendiri.
Ditemui awak media dikediamannya, orang tua korban yang kecewa, menyerahkan proses hukum sepenuhnya kepada pihak kepolisian Polres OKU Selatan, berharap korban mendapat hukuman yang setimpal.
"Kita serahkan pada kepada bapak kepolisian, kalau kecewa yang kecewa pak,"ujar Sarmid dikediamannya, Selasa (4/1/2022).
Baca juga: Syarat dan Cara Membuat Akta Kelahiran secara Online
Ia menceritakan, awalanya ia dihubungi oleh Ponpes diberitahukan bahwa anaknya sakit parah, selaku ayah dari korban ia langsung bergegas menuju ke Ponpes.
"Awalanya dibilang sakit parah, saya langsung bergegas kesana,"ungkap Sarmid, ayah dari S (19)," katanya.
Setibanya disana, pelaku sebagai pimpinan pondok pesantren memberitahukan bahwa S bukan sakit melainkan melahirkan seorang bayi perempuan.
Namun tak memberitahukan dengan gamblang siapa ayah dari cabang bayi.
"Tibanya kita di sana, kata pak Yai sebutan tersangka MS, anak itu bukan sakit tapi kedatangan bayi," bebernya.
Baca juga: Polisi Pastikan Tak Ada Pelecehan Seksual dalam Kasus Sopir Taksi Online Aniaya Penumpang di Tambora
Ayah korban yang terkejut mendapati putrinya tiba-tiba telah melahirkan mempertanyakan yang telah menghamili anaknya, hingga pelaku MS seolah pasang badan.
"Saya tanya siapa yang tanggung jawab ini, dia jawab kamu gak usah cari kemana-mana.
Ini biarlah aku (mbay yai) yang tanggung jawab," jelasnya.
Kekecewaan keluarga korban melaporkan pimpinan Ponpes pada pihak kepolisian.