Sebut dia, Grace adalah sosok anak yang baik, penurut, serta sangat kreatif.
"Dia membuat sebuah video jurnalisme berbagai bangsa. Ia menyampaikan narasi berbagai bahasa dengan pakaian dari bangsa itu," katanya.
Ia mengatakan, Grace belajar ke luar negeri karena terobsesi kakaknya yang belajar di sana.
Ia mengambil kuliah manajemen dan baru menjalani pendidikan satu semester.
"Rencananya ia segera ujian semester," katanya.
Baca juga: Pria di Manado Ditikam saat Asyik Berdansa dengan Selingkuhan Orang, Nyawa Korban Tak Tertolong
Kepergian Grace, sebut dia, membawa duka, bukan hanya bagi keluarga tapi juga warga.
Ia bercerita, para pemuda di dua gereja meneteskan airmata kala mengetahui Grace meninggal.
"Warga dan pemuda sekitar berbondong bondong membuat sabuah," katanya.
Untuk kepulangan jenazah, ia masih berkonsultasi dengan konsulat Indonesia di Kanada. Waktu pengurusan berkas memakan waktu 3 hingga 7 hari.
"Kemungkinan jenazahnya tiba di sini hari kesepuluh," katanya.
Pelayat berdatangan
Rumah orang tua Grace Karundeng di Kelurahan Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara, provinsi Sulawesi Utara, didatangi pelayat, Minggu (9/1/2021).
Para pelayat menghibur kedua orang tua Grace yakni Audy dan Tessie.
Seorang pelayat terlihat memeluk Tessie sambil menangis.