Selain menjadi jalur alternatif ke objek wisata sejarah Rawagede, jembatan ini diharapkan juga membangkitkan ekonomi masyarakat di sepanjang jalur.
Sebab, transportasi masyarakat akan lebih mudah.
Teh Celli mengatakan ketersediaan sarana infrastruktur yang memadai menjadi salah satu kebutuhan pokok masyarakat.
Pembangunan jembatan KW 6 dirancang sudah sejak lama, dengan tujuan mengurangi kemacetan.
"Meski sempat terhenti karena covid, tapi alhamdulillah sekarang jembatan ini sudah bisa digunakan. Lokasi ini banyak perumahan perumahan. Semoga bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat," katanya.
Kadis PUPR Karawang, Dedi Ahdiyat mengungkapkan, keberadaan jembatan KW 6 ini menghubungkan Desa Sumurgede Kecamatan Rawamerta.
Jarak dari jembatan menuju lokasi diperkirakan sejauh 25 kilometer.
"Kita tinggal merencanakan pelebaran jalan untuk lebih mendukung akses tersebut," ucap Kadis PUPR.
Dedi melaporkan, jembatan dibangun melalui dua tahap. Tahap pertama di tahun 2019 menghabiskan anggaran Rp 8.248.000.000.
Proses pembangunan sempat terhenti akibat recofusing anggaran covid 19 di tahun 2020.
"Tahap kedua dilanjutkan tahun ini dengan menghabiskan anggaran Rp 2.195.000.000. Jadi total anggaran mencapai Rp 10.544.080.000," beber Dedi.