News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

FAKTA Bayi Meninggal di Ambulans Terjebak Macet, Polisi Periksa Sopir, Diduga Lewatkan RS Terdekat

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut sejumlah fakta bayi di Sulawesi Selatan meninggal di ambulans karena terjebak macet.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut sejumlah fakta terkait viralnya video bayi di Sulawesi Selatan meninggal dunia di ambulans karena terjebak macet.

Video tersebut menjadi viral di media sosial dengan narasi sang bayi meninggal karena tidak mendapat pengawalan dari Tim Escorting.

Narasi dilanjutkan dengan menyebut pengawalan Tim Escorting ditiadakan karena peraturan yang dibuat Kapolda Sulsel, Irjen Pol Nana Sudjana.

Sopir ambulans berinisial M yang membawa pasien pun mengaku tak setuju tim pengawal ambulans atau tim escorting ditiadakan.

Lantas, bagaimana kebenaran dari viralnya video tersebut?

Berikut sejumlah fakta bayi di Sulawesi Selatan meninggal di ambulans karena terjebak macet. (twitter.com/Pasifisstate)

Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan, Kombes Pol Komang Suartana membantah narasi yang beredar dalam video tersebut.

Menurutnya, perjalanan yang dilalui sang sopir saat membawa ambulans tidak begitu padat.

Terlebih, pihaknya telah mensosialisasikan kepada masyarakat untuk memprioritaskan ambulans.

"Terkait dengan informasi adanya masyarakat yang membawa ambulans sehingga anaknya meninggal, kalau kita lihat dari apa yang ditayangkan itu tidak benar."

"Karena kita ketahui perjalanan kendaraan ambulans yang melalui jalan yang dilalui itu tidak padat."

"Kita sudah mengimbau masyarakat, apabila ada ambulans yang sudah menjadi prioritas di pengawalan, itu masyarakat akan menepi," kata Komang, dikutip dari tayangan Youtube tvOne, Selasa (18/1/2022).

Baca juga: VIRAL Rombongan Jokowi Dahulukan Ambulans Melintas, Ini Urutan Kendaraan Prioritas di Jalan Raya

Polisi Klaim Alat Medis Ambulans Tak Lengkap

Komang menjelaskan, faktor alat medis yang tidak lengkap di dalam ambulans membuat sang anak meninggal dunia.

Alhasil, sang anak meninggal dunia di dalam perjalanan menuju rumah sakit.

"Kita ketahui ambulans di dalamnya tidak terisi alat-alat medis yang dilengkapi untuk membantu anak kecil tersebut."

"Sehingga dalam perjalanan anak tersebut meninggal," ungkap Tomang.

Sopir Diduga Melewatkan RS Terdekat

Di sisi lain, Komang menyebut ada dugaan sang sopir melewatkan rumah sakit terdekat yang dilewati ambulans.

Menurutnya, dalam keadaan darurat, sang sopir justru membawa anak tersebut ke rumah sakit terjauh.

"Kedua yang kita ketahui kenapa ambulans tidak membawa ke rumah sakit terdekat? kita ketahui yang dilalui adalah lima rumah sakit yang ada di Sulawesi Selatan."

"Mengapa rumah sakit yang terjauh yang dibawa terhadap korban tersebut?" ujar Komang mempertanyakan.

Baca juga: Viral Video Bayi Meninggal di Ambulans Karena Terjebak Macet, Kapolda Sulsel Angkat Bicara

Sang Anak Mengalami Sakit Kronis

Komang mengaku menyesal mengapa peralatan medis dalam ambulans tidak lengkap.

Padahal, sang anak menderita penyakit kronis yang menyebabkan sesak nafas.

"Disinilah perlu kita sesalkan apa yang disampaikan dari inisial M, sopir ambuans yang kendaraannya tidak dilengkapi dengan peralatan medis sehingga anak tersebut meninggal."

"Anak yang meninggal tersebut sudah mengalami sakit kronis, sesak, ini seperti yang disampaikan orang tuanya," jelas Komang.

Baca juga: Ditolak Ambulans dan Angkot, Ibu Baru Melahirkan Dibawa Pakai Mobil Patroli Polisi ke Puskesmas Koja

Sopir Masih Diperiksa oleh Polisi

Buntut dari viralnya video tersebut, pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan terhadap sang sopir atau M.

Terlebih, mengenai motif dan alasannya membawa sang pasien ke rumah sakit terjauh dan melewatkan lima rumah sakit lain.

"Untuk sopir ambulans sodara M sudah dipanggil oleh intelejen dan Direktorat Lalu Lintas untuk diminta klarifikasi alasannya membuat berita di media sosial terkait pengawalan tidak ada tim escortingnya," tutur Komang.

Adapun, Komang menjelaskan alasan tim escorting ditiadakan lantaran beberapa pihak justru melakukan arogansi saat mengawal ambulans.

Untuk itu, Kapolda Sulsel menginstruksikan seluruh jajarannya untuk berkoordinasi ke pihak rumah sakit atau ambulance yang membutuhkan pengawalan.

(Tribunnews.com/Maliana)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini