Setiap harinya, kata Terbit, ada 100 orang yang dibina.
Baca juga: FAKTA Baru Polemik Bupati Langkat: Tak Hanya Penjara, Ditemukan Hewan Dilindungi di Rumah Pribadinya
Baca juga: Kerangkeng di Rumah Bupati Langkat Disebut Tempat Rehabilitasi Narkoba, BNN Langkat: Itu Ilegal
"(Sebanyak) 2.000-3.000 orang yang sudah pernah direhabilitasi. Kurang lebihnya ada 100 orang setiap harinya yang kita bina," ungkap Terbit.
Untuk masalah makanan, warga binaan mendapatkannya secara cuma-cuma.
Begitu juga untuk urusan pemeriksaan kesehatan.
Mengenai menu makanan dan kesehatan, semua diurus oleh istri Terbit, Tiorita.
Terbit menegaskan dana pendirian dan pengelolaan tempat binaan miliknya berasal dari dana pribadi.
Ia tak bekerja sama dengan pemerintah maupun pihak swasta.
"Tidak bekerja sama dengan pihak manapun, baik pemerintah ataupun swasta. Murni dari dana pribadi kami," tegasnya.
Dalam video yang diunggah YouTube Pemkab Langkat, diperlihatkan juga warga binaan yang sudah sehat bekerja di pabrik sawit milik Terbit.
Seorang mantan pencandu narkoba mengatakan ia dipekerjakan langsung oleh Terbit usai keluar dari tempat binaan.
"Saya dibina di tempat Pak Bupati satu tahun, setelah pembinaan alhamdulillah saya dipekerjakan di pabrik (sawit). Terima kasih sudah diterima sebagai karyawan," kata Terang.
Baca juga: 11 Saksi Termasuk Kepala Dinas Sosial Diperiksa Terkait Kasus Kerangkeng di Rumah Bupati Langkat
Baca juga: Sudah Berdiri Selama 10 Tahun, Bangunan Layaknya Sel di Rumah Bupati Langkat Tak Miliki Izin
Seperti diketahui, terungkapnya penjara manusia di rumah Terbit Rencana bermula dari penggeledahan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama pihak kepolisian.
Dikutip dari TribunMedan, penggeledahan itu dilakukan terkait kasus suap fee proyek infrastruktur di Langkat yang menjerat Terbit.
Terbit sendiri sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.
Pengakuan 2 Mantan Pencandu Narkoba yang Pernah Ditahan