TRIBUNNEWS.COM - Bentrok antar warga terjadi di Desa Kariauw dan Desa Ori, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Rabu (26/1/2022).
Diketahui bentrokan terjadi sejak Selasa (25/1/2022).
Akibat bentrok tersebut, dua orang tewas dan tiga korban luka-luka.
Di antara tiga korban luka-luka terdapat anggota kepolisian dari Polsek Haruku.
Baca juga: Update Bentrokan di Sorong: 18 Orang Meninggal, Kini Karyawan Double O Sorong Mengungsi
Baca juga: Fakta Bentrokan di Maluku Tengah: Kronologi Kejadian hingga Polisi Minta Warga Tak Terprovokasi
Dikutip dari Tribun Ambon, bentrokan terjadi dipicu sengketa tanah di perbatasan antara dua desa.
Hal itu dikatakan oleh Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat.
"Benar ada kesalahpahaman di sana dan sudah kita dorong pasukan ke sana untuk membantu pengamanan," kata Roem.
Selain korban jiwa dan luka, sejumlah rumah warga juga hangus terbakar akibat bentrokan yang terjadi.
Korban luka telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Maluku untuk perawatan medis.
Imbauan Jaga Persaudaraan
Walaupun bentrokan terjadi di Maluku Tengah, Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy mengimbau agar warganya tetap menjaga persaudaraan.
Dikutip dari Tribun Ambon, imbauan tersebut menyusul sejumlah gambar dan video terkait pertikaian antar warga di Pulau Haruku dan Sorong, Papua.
"Oleh karena tu selaku wali kota Ambon, saya mengajak seluruh rakyat dan masyarakat Kota Ambon baik yang berasal dari daerah konflik yang hari ini terjadi maupun dari daerah lain untuk tetap jaga semangat persaudaran kita."
"Kita tetap harus satukan tekad untuk terus jadikan Ambon ini aman, tentram, damai untuk masa depan anak cucu kita," katanya Rabu(26/1/2022).