Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat, membenarkan peristiwa tersebut.
“Betul ada terjadi konflik antara dua desa bertetangga di Pulau Haruku,” kata Roem Ohoirat, dikutip dari TribunAmbon.
Roem menyebut penyebab bentrokan warga dua desa itu dipicu oleh sengketa tanah di perbatasan antara dua desa.
“Benar ada kesalahpahaman di sana dan sudah kita dorong pasukan ke sana untuk membantu pengamanan,” ujar Roem.
Ia menjelaskan, akibat dari kesalahpahaman itu, sejumlah rumah warga hangus terbakar.
Selain itu, data sementara ada 2 korban jiwa dan 3 korban luka-luka dalam peristiwa itu.
Dari tiga orang yang mengalami luka luka satu di antaranya adalah anggota kepolisian dari Polsek Haruku.
Para korban luka-luka itu telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Maluku untuk perawatan medis.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Fakta Bentrokan di Maluku Tengah: Kronologi Kejadian hingga Polisi Minta Warga Tak Terprovokasi
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Rizki Sandi Saputra/Endra Kurniawan, TribunAmbon/Ode Alfin Risanto/Tanita Pattiasina/Ode Dedy Lion Aziz)