Di Mapolsek Sukawati, Wanta mengatakan, aksinya tersebut dipicu rasa cemburu. Sebab ia sempat secara diam-diam menaruh alat perekam di konter istrinya.
Dia pun kaget saat membuka isi rekaman tersebut mengarah pada percakapan intim antara istrinya dengan korban tewas, Jupriadi.
"Saya sempat taruh HP untuk merekam. Saya dengar mereka ngobrol intim. Sampai mengarah video seks. Lewat video istri saya memperlihatkan barang intimnya ke dia (korban)," ujarnya.
Wanta pun sempat beberapa kali mencurigai istrinya melakukan pertemuan dengan korban. Namun dia tak pernah memergoki saat mereka berhubungan badan.
Tetapi Wanta kerap melihat gerak-gerik yang mencurigakan pada istrinya.
"Melihat langsung belum pernah, tapi sering saya dapati hal-hal yang mencurigakan," ungkapnya.
Kecurigaan Wanta pada istrinya tak terlepas dari rekam jejak hubungan pernikahan mereka. Dimana, sejak tahun 2019 hingga tahun ini, ia telah diselingkuhi sebanyak tiga kali oleh istrinya.
"Sudah tiga kali saya diselingkuhi, lakinya beda. Sempat saya pergoki waktu dia bersama selingkuhannya di Denpasar dulu," ujarnya.
Meskipun demikian, Wanta tidak menceraikan istrinya karena permintaan orangtua Wanta. "Jadi pas awal-awal ketahuan selingkuh, orangtua saya memelas agar tidak cerai. Karena saya dan istri masih ada hubungan kekeluargaan. Istri saja dijadikan keponakan oleh ibu saya," ungkapnya. (weg)