TRIBUNNEWS.COM, PANGANDARAN - Identitas warga yang jadi korban tewas dalam bentrokan yang terjadi di Double O Executive Karaoke and Club, di Kilometer 10 Kota Sorong, Papua Barat, terus terungkap.
Terbaru, seorang gadis asal Pangandaran, Jawa Barat, Ananin Novalia (25) ikut jadi korban.
Korban merupakan seorang penari profesional alias dancer.
Korban merupakan anak kedua dari empat bersaudara pasangan Tugino dan Kasmini.
Keluarga mendapat informasi bahwa Ananin meninggal dunia pada Selasa (25/1/2022), pukul 11.00 WIB.
"Kejadian kan Selasa dini hari. Dari teman-teman manajemen (korban) mengabari lewat pesan WhatsApp," kata kakak korban, Reni Susilowati, saat ditemui di rumah duka di Dusun Kedungrejo, Desa Wonoharjo, Pangandaran, Jumat (28/1/2022) seperti dikutip dari Kompas.com.
Reni mengatakan korban baru sekitar tiga bulan bekerja di Sorong.
Sebelumnya, tempat kerja korban selalu berpindah-pindah.
"Baru tiga bulan. Modern dance, long trip ke mana mana. Kebetulan dapat kontrak kerja di sana (Sorong)," kata Reni.
Menurut Reni, sebenarnya korban sudah menggeluti pekerjaan sebagai penari profesional selama lima tahun.
Ananin sering mendapatkan pekerjaan di luar kota, bahkan hingga ke luar negeri seperti Malaysia dan Singapura.
"(Korban) sudah senior di manajemennya. Manajemen E Famous dari Bandung," kata Reni.
Sementara itu, sang Ayah bernama Tugino mengatakan, anak keduanya itu mulai menggeluti seni tari sejak masih duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA).
Saat itu, Ananin suka tampil di acara-acara kesenian di Pangandaran.