"Karena di kecamatan kami ini, tidak ada satupun sekolah negeri,” kata Dowi.
Dowi menjelaskan banyak anak Tawangmangu yang bersekolah ke Karangpandan, Karanganyar.
Namun, karena saat ini menggunakan sistem zonasi, anak-anak Tawangmangu semakin kesulitan mendapatkan sekolah negeri.
Baca juga: Beri Dukungan di MTQ 2022, Ganjar Berharap Jateng Bisa Jadi Juara Umum
“Jaraknya (antara Tawangmangu dengan Karangpandan) jauh, sekitar 13-15 km."
"Kalau zonasi, jelas tidak bisa."
""Padahal di sini, ada 700 (orang) lebih lulusan SMP tiap tahunnya."
"Karena tidak diterima di negeri, banyak yang sekolah swasta, bahkan ada yang tidak sekolah,” jelas Dowi.
Sejalan dengan Dowi, Ganjar juga menyebut bahwa masyarakat setempat kesulitan mendapatkan sekolahan negeri.
Oleh karena itu, pihaknya antusias untuk memberikan hak kepada anak bangsa untuk mendapatkan sekolah yang layak.
“Sehingga dengan sistem zonasi seperti sekarang, mereka akan kesulitan."
"Negara harus hadir, dengan membuat sekolah-sekolah yang lebih banyak lagi."
"Selain Tawangmangu, ada beberapa yang akan kita bangun seperti di Banjarnegara, Purbalingga, dan beberapa daerah lainnya,” tegas Ganjar.
(Tribunnews.com/Galuh Widytya Wardani)