TRIBUNNEWS.COM - Kejadian nahas menimpa ayah dan anak di Kabupaten Bolmong Selatan, Sulawesi Utara (Sulut).
Keduanya tewas setelah tersetrum ranjau babi.
Identitas keduanya Samsi Podomi (SP) 37 tahun dan Budimas Podomi (BP) 15.
Jasad keduanya ditemukan warga di area persawahan Desa Tobayagan, Kecamatan Pinolosian Tengah.
Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Pinolosian, AKP Rusman Saleh menjelaskan, kejadian berlangsung pada Minggu (30/1/2022).
Baca juga: Kronologi 4 Pelajar SMK Tersetrum saat Perbaiki WiFi di Bekasi, 2 Korban Tewas di Lokasi Kejadian
“Yaa benar, dua orang yang meninggal ini, Samsi Podomi (SP) 37 tahun dan Budimas Podomi (BP) 15 tahun murni karena kesetrum listrik ranjau babi yang di pasang di areal persawahan," ujar dia.
"Mereka ini adalah merupakan ayah dan anak,” tambah dia, Rabu (2/2/2022).
Ia menjelaskan, kedua jasad korban tersebut awal kali ditemukan oleh pemilik sawah, Ahya Makalalag.
Sekitar pukul 11.00 WITA, dan langsung memberitahukan kepada pemerintah desa dan Babinsa setempat.
“Ahya Makalalag pemilik kebun sawah ini masih kami jadikan saksi. Kasus ini masih dalam penyelidikan,” ungkapnya.
Kapolsek pun menjelaskan kronologisnya, peristiwa yang menimpa SP dan BP itu bermula saat hendak mencari ayam yang hilang.
Baca juga: Bocah 4 Tahun Tewas Tersetrum, Keluarga akan Tempuh Jalur Hukum
Awalnya proses pencarian ayam ini dilakukan di halaman rumah dan berlanjut ke areal persawahan.
“Kejadian pada Minggu, sekira pukul 07.30 WITA awalnya BP dan Ismed Mokoagow pergi mencari ayam mereka yang tak kunjung terlihat, sehingga mereka mencarinya mulai dari halaman rumah hingga areal persawahan yang terletak di belakang rumah,”jelas dia.
"Namun, saat pukul 07.40 WITA si Ismed tak lagi melakukan pencarian ayam dan kembali ke rumah, sedangkan BP sebaliknya,"
"Lalu SM yang merupakan ayah BP menanyakan keberadaan anaknya kepada Ismed, dan langsung menyusul anaknya di area persawahan," tutupnya.
Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul BREAKING NEWS, Dua Warga Desa Tobayagan Bolsel Tewas Kesetrum Ranjau Babi, Korban Anak dan Ayah
(TribunManado.co.id/Indra Wahyudi Lapa)