Bahkan, kakinya sedikit memar karena terkena pecahan puing salah satu bagian bus itu.
Benturan keras
Bahriah, seorang pedagang kuliner di kawasan Bukit Bego, mendengar suara benturan keras sekitaran pukul 13.30. Ia sudah menduga suara itu bersumber dari jalan raya, akibat kecelakaan lalu lintas.
“Saya keluar, bus sudah dalam kondisi rusak seperti itu," katanya, saat dijumpai di warung miliknya.
Bahriah sempat melihat kepanikan para penumpang sesaat setelah insiden itu terjadi.
Samar-samar dirinya juga melihat seorang, yang diduga sopir, keluar dari bus. Kondisi orang itu kemudian meringkuk tak sadarkan diri.
Sementara saksi lainnya, yang juga pedagang di kawasan Bukit Bego, Harjo Pawiro membenarkan suara yang timbul dari kecelakaan tersebut memang sangat keras.
Saking kerasnya dia sempat bingung, apa gerangan yang menabrak.
Begitu ditengok, ternyata sebuah bus pariwisata sudah dalam kondisi remuk.
Rawan kecelakaan
Warga setempat, Samadi menjelaskan, lokasi tersebut memang cenderung rawan kecelakaan.
Selama kurang lebih 30 tahun bermukim di sana, berulang kali ia mendapati kendaraan nahas yang tergelincir.
Baca juga: Cerita Elko Jadi Saksi Detik-detik Kecelakaan Bus di Imogiri Bantul: Oleng lalu Tabrak Tebing
"Tapi ini yang paling parah. Sebelumnya ada korban meninggal dunia juga, tapi cuma tiga, itu sebelum pandemi, sekitar dua tahun lalu," terangnya.
Pria paruh baya itu mengungkapkan, kondisi jalan yang curam membuat pengemudi kendaraan besar seringkali kehilangan kendali saat melintas.
Belum lama, pernah juga sebuah bus menabrak tebing yang sama. Begitu pula dengan mobil penumpang yang celaka di sana. Hanya saja, kerusakan yang dialami hanya ringan.
“Ini paling parah,” ucapnya. (TRIBUNJOGJA.com)
Berita ini telah tayang di Tribun Jogja berjudul:
Berapa Kecepatan Bus Saat Kecelakaan di Jalan Imogiri? Ini Petunjuknya