2. Alissa Wahid
Sementara itu, putri sulung Gus Dur, yakni Alissa Wahid juga mempertanyakan dugaan kekerasan yang dilakukan aparat kepada warga Desa Wadas.
Ia meminta pertanggungjawaban Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi.
Yakni agar membebaskan warga-warga yang ditahan.
Alissa juga memiliki permintaan khusus kepada Gubernur Jateng.
Tak lain adalah untuk menunda pengukuran lahan proyek pembangunan bendungan.
Alissa berpendapat agar dilakukan musyawarah antara rakyat, pemerintah, juga aparat.
Ini cuitan dalam Twitter @AlissaWahid:
"Atas nama @GUSDURians , kami meminta Kapolda Jateng untuk membebaskan warga Wadas yang ditahan. Juga meminta kepada Gub Jateng pak @ganjarpranowo untuk menunda pengukuran dll sampai kita selesai bermusyawarah, dan menghindarkan clash antara rakyat dengan aparat Negara."
Ganjar Minta Maaf dan Janji Kapolda Jateng
Diberitakan Tribunnews.com, berikut update terbaru perkembangan situasi di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah pasca-kericuhan yang terjadi pada Selasa (8/2/2022) kemarin.
Kericuhan muncul setelah ratusan aparat kepolisian datang untuk mengamankan petugas Badan Pertahanan Nasional (BPN) yang hendak melakukan pengukuran lahan untuk keperluan querry tambang batuan andesit.
Buntut dari kericuhan tersebut, sebanyak 64 orang warga Wadas masih diamankan di Polres Purworejo.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta maaf terkait kericuhan yang terjadi di Desa Wadas.