Warga tak menyangka, S yang sangat dikenal baik dan bersosialisasi dengan masyarakat diduga terlibat jaringan terorisme.
Wisnu mengungkapkan bahwa dalam sehari-hari S berprofesi sebagai peternak kambing.
Sementara istrinya berjualan sayur dan anaknya merupakan karyawan toko.
"Bersosialnya baik, tapi kalau salat berjamaah tidak di Masjid kampung," ucapnya.
Lebih lanjut, Wisnu juga menyatakan bahwa rumah yang ditinggal S hanya berjarak 100 meter dengan rumah terduga Teroris berinisial W yang diamankan 2021.
W yang merupakan warga Wonosari dan tinggal di Widoro dikenal sebagai pedagang soto diamankan tim Densus 88 pada 21 April 2021 silam.
Terkait hal tersebut Wisnu mengungkapkan jika antara S dengan W tidak ada hubungan keluarga.
"Kalau famili sih tidak. Tapi mereka tetanggaan. Enggak tahu kalau pernah kegiatan bersama," terangnya.
Baca juga: Densus Ungkap Teroris Mulai Gencarkan Sosmed Untuk Sebar Paham Radikalisme
Kapolres Bantul AKBP Ihsan kembali membenarkan bahwa ada kegiatan Densus 88 di Padukuhan Widoro.
Kendati demikian, pihaknya hanya sebatas back up pengamanan saat dilakukan penggeledahan.
"Iya benar, tapi yang mengamankan dari Densus 88, ktai hanya membackup pengamanan di lokasi pada saat dilakukan penggeledahan di rumah pelaku oleh pihak Densus," ujarnya.
Terkait hubungan antara S dengan terduga teroris yang diamankan di Soragan di hari yang sama, hal tersebut merupakan wewenang Densus 88 yang berhak memberi penjelasan.
Penangkapan di tempat lain
Sebelumnya Densus 88 juga menangkap terduga teroris dan melakukan penggeledahan di Soragan Kelurahan Ngestiharjo Kapanewon Kasihan Rabu (9/2/2022) pagi.