Ia juga mengungkapkan bahwa sekitar dua pekan kemarin Dwi juga diduga menjual seperangkat meja kursi tamu.
Padahal menurutnya meja kursi tamu tersebut bantuan dari Yayasan sebuah gereja. Namun saat itu, tak ada warga yang mengetahuinya.
"Pokoknya dia itu sudah tidak bisa diubah si Dwi itu," tandasnya.
Kumatnya Dwi juga diketahui oleh tetangganya, yakni Asmawati.
Ia mengatakan bahwa beberapa hari yang lalu, Dwi bersama Paliyem datang ke rumahnya bermaksud meminjam uang Rp700 ribu.
"Katanya untuk membayar uang muka kredit sepeda motor," ucapnya.
Baca juga: Sang Ibu Tak Tega dan Cabut Laporan, Pemuda Bantul yang Ditahan Usai Jual Perabotan Ortu Dibebaskan
Saat itu Paliyem bermaksud meminjam uang dengan jaminan lemari. Lemari itulah yang berusaha dijual Dwi pada Kamis malam kemarin.
Meski demikian, ia dan suaminya enggan meminjamkan uang yang diminta.
Pasalnya mereka tahu bahwa lemari tersebut baru saja diambil dari Polsek Pundong karena sebelumnya digunakan sebagai barang bukti. Dalam peristiwa tersebut, Dwi marah-marah dan memukul ibunya sendiri.
"Di rumah saya itu, ibunya dikatai-katai terus dipukul. Pokoknya meminta uang," bebernya.
Asmawati melanjutkan bahwa pemukulan tersebut kembali berlanjut di rumahnya.
Tak kuasa menghadapi anaknya, Paliyem melarikan diri dan bersembunyi ke rumah kerabatnya. Sampai saat ini pun Paliyem masih bersembunyi.
Lapor Polisi
Runtutan ulah Dwi tersebut pun membuat Peliyem hilang kesabaran dan pada Kamis malam kemarin dirinya datang ke Mapolres Bantul untuk melapor.