Gubernur Papua Lukas Enembe menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) Daerah Papua, Mayjen TNI Abdul Haris Napoleon.
"Saya dan seluruh masyarakat Papua, menyampaikan belasungkawa yang sangat mendalam atas kepergian beliau," kata Lukas Enembe kepada Tribun-Papua.com.
Tadi malam jenazah Kabinda Papua, Mayjen TNI Abdul Haris Napoleon disemayamkan di Koridor, Danintel XVII Cenderawasih.
Sebelum dinyatakan meninggal, Mayjen TNI Abdul Haris Napoleon sempat berada di Rumah Makan Horex, Sentani, Kabupaten Jayapura.
Baca juga: Upacara Pelepasan Jenazah Abdul Haris Napoleon Berlangsung Pagi Ini di Pus Ops Lanut Sentani
Sejak pukul 17.40 WIT, Kabinda Papua Mayjen TNI Abdul Haris Napoleon mengalami serangan jantung dan langsung dilarikan ke RS Dian Harapan, Waena Jayapura untuk mendapatkan pertolongan pertama.
Ketika sampai di RS Dian Harapan, Kabinda Papua Mayjen TNI Abdul Haris Napoleon dinyatakan meninggal dunia oleh dokter RS Dian Harapan pada pukul 18.12 WIT.
Sosok Abdul Haris Napoleon
Tak banyak informasi mengenai Abdul Haris Napoleon.
Dia menjabat sebagai Kabinda Papua sebanyak dua kali.
Pada 2020, Mayjen TNI Abdul Haris Napoleon menjabat Kabinda Papua, lalu diganti oleh Brigjen Gusti Putu Danny Nugraha.
Pada 26 April 2021 terjadi insiden penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak.
Dalam insiden ini, Kabinda Brigjen Gusti Putu Danny Nugraha gugur.
Baca juga: Kepala BIN Papua Mayjen TNI Abdul Haris Napoleon Meninggal di Jayapura, Alami Serangan Jantung
Lalu, Mayjen Abdul Haris Napoleon kembali dipercaya untuk menempati posisi sebagai Kabinda Papua.
Sebelum memegang jabatan sebagai Kabinda Papua, Abdul Haris Napoleon pernah bertugas sebagai Pasintel Korem 172/PWY.