TRIBUNNEWS.COM, SAMPANG - Nawedi (40), seorang narapidana kasus narkoba kabur dari Rutan Klas IIB Kabupaten Sampang, Madura, Senin (14/2/2022) dini hari.
Warga Dusun Batu Lenger, Desa Bira Tengah, Kecamatan Sokobanah, Sampang itu ternyata kabur dengan menggunakan dua macam alat yakni dua batang sikat gigi dan sebuah kain.
Alat tersebut ditemukan setelah petugas rutan setempat mengecek ruang tahanan yang ditempati Nawedi dan juga di area dinding pagar.
Kepala Rutan Klas IIB Sampang Gatot Tri Rahardjo mengatakansebelum melarikan diri, sejak dua pekan yang lalu Nawedi diletakkan di salah satu sel tahanan seorang diri lantaran melakukan pelanggaran.
Kemudian di sel pengasingan itulah, Nawedi mulai berupaya melarikan diri dengan menggunakan dua batang sikat gigi.
"Jadi sikat gigi yang digunakan digosokkan ke dinding hingga berhasil membobol pintu sel," ujarnya.
Setelah berhasil keluar sel pada Senin dini hari, Nawedi menuju dinding pagar sisi belakang, di mana terdapat pos pantau letaknya di atas pagar namun tidak digunakan untuk berjaga oleh petugas.
Baca juga: Warga Binaan Rutan Narkoba Rutan IIB Sampang Madura Kabur, Ketahuan Saat Pengecekan Kamar
Di situlah Nawadi menggunakan sebuah kain yang diikat satu-persatu atau disambung seperti layaknya tali agar dapat turun dari pagar yang tingginya sekitar 3 meter.
"Kain kami temukan terikat di pagar dan kami tidak mengetahui yang bersangkutan mendapatkan kain ini dari mana, sebab saat di sel ia telanjang," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Nawedi kabur dari Rutan Klas IIB Kabupaten Sampang, Madura, Senin (14/2/2022).
Pria kelahiran tahun 1982 tersebut diketahui sudah tidak ada di kamar tahanannya saat matahari mulai terbit, tepatnya pagi hari pasca petugas melakukan pengecekan di setiap kamar warga binaan.
"Diketahui hilang setelah serah terima dari tim penjagaan malam ke pagi, sebab pada saat ini terdapat pengecekan jumlah tahanan dan tiba-tiba kurang satu orang," kata Kepala Rutan Kelas II B Sampang Gatot Tri Rahardjo, melalui Kasubsi pelayanan, Mashuri, Senin (14/2/2022).
Petugas juga tidak mengetahui bagaimana pelaku melarikan diri karena penjagaannya dinilai cukup ketat.
"Kami tidak bisa mereka-reka untuk waktu dan cara yang digunakan untuk melarikan diri, karena saat ini kami proses pengecekan," ucap Mashuri.