TRIBUNNEWS.COM, BATANG - PANDEMI belum usai. Dampak terhadap sektor ekonomi masih terasa hingga kini.
Bupati Batang Wihaji memaparkan strategi pemulihan ekonomi, dengan mendorong sektor UMKM.
\Dalam wawancara eksklusif bersama Tribun Jateng, Bupati Wihaji menyebut bahwa sektor UMKM yang mayoritas pelakunya adalah warga kelas menengah ke bawah terdampak besar.
Video telah tayang di media sosial Tribunjateng, dan kali ini disajikan kepada pembaca Tribunjateng.com serta koran cetak Tribun Jateng yang ditranskrip oleh repoter Dina Indriani.
Berikut petikan wawancaranya.
Ada berapa UMKM di Kabupaten Batang?
Berdasarkan data dari Disperindagkop dan UKM ada 105 ribu pelaku UMKM yang bergerak di berbagai sektor. Dari sekian ribu ada yang jalan ada yang tidak, cukup banyak juga. Bidangnya, perindustrian, perdagangan, makanan, jasa yang saya kira dari berbagai sektor bidang itu di UMKM lebih banyak di ekonomi kreatif dan makanan.
Berapa persen yang kondisinya sehat berkembang?
Kurang lebihnya 60 persen dari 105 ribu dari berbagai sektor juga.
Apa program Pemkab agar UMKM berkembang?
Semangatnya Pemkab bagaimana berpihak kepada pelaku, melayani keberpihakan kita tetap jalan meski pandemi Covid-19. Ada beberapa kebijakan yang dilaksanakan untuk bisa memfasilitasi para pelaku UMKM bisa bergerak, misalnya program by smart city namanya Dotukura.
Dotukura merupakan program dari Disperindagkop yang memfasilitasi bagaimana dagangan di pasar bisa tetap terbeli oleh masyarakat tanpa harus ke pasar yang bekerjasama dengan jasa ojek supaya masyarakat bisa tetap beli di pasar melalui jasa Dotukura.
Kemudian ada juga Nglarisi Dodolan, yang terbaru beberapa pelaku UMKM keliling di Dinas-dinas untuk bergerak menjajakan produknya.
Kemarin juga mereka sempat melakukan gerakan donasi dengan menyisihkan keuntungannya dari Nglarisi Dodolan untuk korban Semeru.