Informasi yang dihimpun TribunPapuaBarat.com, cuaca ekstrem berupa gelombang tinggi dan angin kencang terjadi sejak pukul 08.00 WIT, Selasa (22/2/2022).
Hingga saat ini, aktivitas penyeberangan masyarakat antara Doom ke Kota Sorong, dihentikan untuk sementara.
Sebelumnya Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Deo Sorong, kembali mengeluarkan peringatan dini terkait hujan dan angin kencang pada sejumlah wilayah di Papua Barat.
Kepala Stasiun BMKG, Deo Sorong Indar Adi Waluyo mengatakan, ada potensi terjadi hujan sedang hingga lebat mengguyur sejumlah wilayah di Papua Barat.
"Hujan sedang hingga lebat itu juga disertai dengan petir dan juga angin kencang," ujar Indra, saat dihubungi TribunPapuaBarat.com, Selasa (22/20/2022).
Ia mengatakan, cuaca tersebut diperkirakan akan terjadi sekira pukul 07.00 WIT hingga 10.00 WIT.
Cuaca ekstrem diperkirakan akan terjadi di Kabupaten Sorong, Raja Ampat, Tambrauw, dan Kota Sorong.
"Kondisi ini diperkirakan bisa meluas ke sejumlah daerah lain di wilayah Papua Barat," tuturnya.
Cuaca ini diperkirakan meluas ke Kabupaten Sorong, Sorong Selatan, Raja Ampat, Tambrauw, Teluk Bintuni, Maybrat dan Kota Sorong.
Indra berharap, warga di kelima wilayah tersebut bisa lebih waspada saat beraktivitas di tengah situasi seperti ini.
Artikel ini telah tayang di Tribunpapuabarat.com dengan judul Cuaca Ekstrem di Perairan Sorong, 11 Unit Rumah Roboh Disapu Gelombang