Mengenai adanya kasus Omicron, Kepala Dinkes Batang dr Didiet Wisnuhardanto mengatakan pernah ada satu yang probable omicron dan telah dinyatakan sembuh.
"Ada satu pasien positif Covid-28 yang probable Omicron, sudah jalani isolasi mandiri dan sudah sembuh," tuturnya.
Baca juga: Bruno Harusnya Malu, Disebut Tak Layak Ladi di Persib
Jangan Panik
Didiet meminta masyarakat untuk tidak lengah dalam menerapkan protokol kesehatan. Pihaknya juga terus gencar menjalankan vaksinasi umum, lansia, anak dan juga booster.
Capaian vaksinasi Covid-19 kabupaten Batang saat ini mencapai 84,521 persen dari 622 ribu sasaran. Lalu lansia 67,29 persen dari target 68 ribu dan anak 88,32 persen dari 74 ribu.
Dokter Didiet Wisnuhardanto juga meminta masyarakat untuk tidak panik ketika dinyatakan positif Covid-19.
Jika masih memungkinkan untuk isolasi mandiri, ia mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir. Selain prokes, tidak stres dan selalu bahagia menjadi salah satu cara untuk bisa bertahan di tengah Covid-19.
"Tidak stres menjadi kunci kesembuhan pasien, sebenarnya yang dibutuhkan oleh pasien Covid-19 adalah Tenang Kenyang dan Senang (TKS), kalau hal tersebut sudah terpenuhi kami yakin, pasien Covid-19 akan segera sembuh," terangnya
Untuk mencapai hal itu, diakuinya butuh dukungan dari pihak terdekat. Baik keluarga ataupun tetangga, oleh karenanya ia berharap program jogo tonggo juga bisa terus diterapkan masyarakat.
Sehingga bisa turut membantu para pasien Covid-19 untuk tetap tenang, kenyang dan senang agar bisa segera sembuh.
Baca juga: Sedang Nyaman di Jerman, Habibie Dipanggil Soeharto dan Mendarat Saat Jakarta Membara (1)
Dukungan Keluarga
Salah satu penyintas Covid-19, Syarah Amirotul Khusna mengatakan memang menjaga pikiran tidak stres dan tetap tenang berpengaruh pada kesembuhan.
Kondisinya pun sempat drop di awal dan mengalami anosmia, namun dengan beberapa terapi seperti menghirup uap minyak kayu putih, konsumsi madu serta rutin berjemur kondisinya pun berangsur membaik.
"Pertama itu demam tinggi, kemudian swab PCR hasilnya positif memang sempat drop di awal demam, batuk dan mengalami anosmia," tuturnya kepada tribunjateng.
Saat menjalani isoman, dia pun selalu berusaha berfikir positif dan tenang sambil melakukan beberapa terapi.
"Konsumsi madu setiap hari, vitamin, beberapa obat dari dokter selain itu juga terapi menghirup uap minyak kayu putih berjemur setiap pagi menjelang siang, dan olahraga ringan tak lupa juga berfikir positif menghibur diri. Dukungan keluarga sahabat juga penting, alhamdulillah kondisi berangsur membaik dan sudah dinyatakan negatif sembuh dari Covid-19," imbuhnya. (Afn/Goz/Fba/Din/Ais/Arh)
Baca juga: Praktik Mafia Visa di Bali: Ingin Jalur Cepat? Bayar Rp 5,5 Juta