News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kebakaran Pondok Pesantren di Karawang

Rizki Terus Memeluk Peti Mati Anaknya, Tak Percaya Anak Kesayangannya Telah Tiada

Editor: cecep burdansyah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DUKA RIZKI - Sambil menangis, Rizki terus memeluk peti mati Moreno Aditya (10), anak pertamanya, yang ikut menjadi korban saat Pesantren Miftahul Khoirot, di Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, terbakar hebar, Senin (21/2).

Seperti jasad para korban yang lain, jasad Alif juga ditemukan di antara puing kamar pesantren yang hangus.

Yayan mengatakan, kebakaran terjadi saat cucunya sedang beristirahat selepas salat Zuhur bersama sembilan santri lainnya. Tiba-tiba, di luar api sudah berkobar besar. Para santri pun berusaha menyelamatkan diri.

Beberapa santri berhasil keluar dari kobaran. Namun, cucunya bersama beberapa santri lainnya gagal keluar.

"Cucu saya sempat menolong temannya yang masih berusia tujuh tahun, tapi mereka berdua tidak tertolong karena api sudah membesar dan sudah menjebak mereka," katanya. 

Alif, kata Yayan, dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Santiong, Kampung Warung Asem, Desa Purwadadi Timur, Kecamatan Purwadadi, Subang.

"Alif anak yang baik. Waktu meninggal aja, katanya, dengan kondisi lagi senyum," kata Yayan.

(Kiri) Detik-detik kebarakan di kebakaran Pesantren Miftakhul Khoirot, Kabupaten Karawang dan (Kanan) Prosesi pemakaman seorang korban. (Kolase Tribunnews.com: Kanal YouTube KompasTV dan TribunJabar.id /Dwiky Maulana Vellayati)

Baca juga: Persib Akhirnya Bisa Tendang Bhayangkara FC

Jelang Imtihan

Tian Darmawan (21), santri yang selamat, mengatakan kebakaran ini terjadi saat mereka tengah menanti-nantikan momen imtihan atau semacam kenaikan tingkat bagi para santri yang berhasil menambah hafalan Al-Qur'an.

"Momen imtihan ini merupakan momen yang ditunggu-tunggu, karena tidak rutin setiap tahun. Bisa 2-3 tahun sekali," ujar Tian saat ditemui di ruang IGD RSUD Karawang, kemarin.

Tia mengaku, ia termasuk dalam panitia yang mempersiapkan acara tersebut. Momen itu merupakan acara puncak bagi para santri, sebab saat itu pula para santri yang berhasil menghafal 30 juz Al-Al-Qur'an akan diwisuda.

"Bagi santri lain yang naik tingkat juga jadi momen kebanggaan," ujarnya.

Ini pula yang diungkapkan Enjang Lukmanul Hakim (42), paman Ahmad Akmal Maulana, salah seorang santri yang meninggal.

"Keponakan saya sudah tamat 30 juz. Rencananya dia akan diwisuda pada imtihan nanti," ujarnya.

Baca juga: Persib Bisa Memanfaatkan Momen Penting 15 Menit Pertama dan Terakhir

Duka Cita

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini