TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak lima orang dilaporkan meninggal akibat kecelakaan Bus Harapan Jaya tertabrak KA Dhoho di Tulungagung.
Dari lima korban meninggal itu, empat orang meninggal di lokasi kecelakaan, sedangkan satu lainnya meninggal saat menjalani perawatan di RS dr Iskak Tulungagung.
Selain korban meninggal dunia, terdapat 14 orang yang mengalami luka-luka.
Korban yang mengalami luka, saat ini mendapatkan perawatan di RS dr Iskak Tulungagung.
Baca juga: Penyebab Kecelakaan Bus Harapan Jaya Tertabrak Kereta Api di Tulungagung hingga Tewaskan 5 Orang
Baca juga: UPDATE Kecelakaan KA Dhoho vs Bus Harapan Jaya: 5 Orang Tewas, 14 Lainnya Luka-luka
Adapun identitas korban meninggal tersebut, seperti dilaporkan TribunJatim, yakni:
- Intan Wulandari (20) warga Desa Gendingan, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung. (Meninggal di TKP)
- Evi Mafidatul Afifah (32) warga Desa Batangsaren, Kecamatan Kauman, Tulungagung. (Meninggal di TKP)
- Dua lainnya adalah Mustainah (50) warga Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung. (Meninggal di TKP)
- Faizal Nuriansah (20) warga Desa Punjul, Kecamatan Karangrejo. (Meninggal di TKP)
- Margono Hadi Santoso (20) warga Kelurahan Bago, Kecamatan Tulungagung. (Meninggal di RS).
Adapun identitas korban luka-luka yakni:
- Septianto Dhany Istyawan (34), Desa Mulyosari, Kecamatan Pagerwojo, Tulungagung (sopir bus)
- Kayatin (40) warga Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung.
- Elsa Kristin Triana (16) warga Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Tulungagung.
- Masrokim (28) warga Desa Boro, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung.
- Sri Utami (44) warga Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung.
- Furi Aulia Wandira (8) warga Desa Boro, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung.
- Ida Susanti (33) warga Desa Boro, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung.
- Mahmud Sayuti (49) warag Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung.
- Endang Sulistyorini (30) warga Desa Ngetrep, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri.
- Aisyah Azahra (9) warga Desa Boro, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung.
- Guntur (35) warga Desa Batangsaren, Kecamatan Kauman, Tulungagung.
- Alfian Al Hafiz (5) warga Desa Ngetrep, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri.
- Rohmanto (50) warga Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung.
- Fanda Saputra (25) warga Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung.
Baca juga: Fakta-Fakta Kecelakaan Maut Bus Harapan Jaya Tertabrak KA Dhoho di Tulungagung
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Bus Harapan Jaya Tertabrak KA Dhoho di Tulungagung, Tak Ada Palang dan Sirine
Kronologi Kecelakaan
Sebuah kecelakaan terjadi di Tulungagung dengan melibatkan Bus Harapan Jaya dengan Kereta Api Dhoho, Minggu (27/2/2022).
Lokasi kecelakaan, tepatnya berada di perlintasan tanpa palang pintu di Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, terjadi pada Minggu pagi sekitar pukul 05.16 WIB.
Penumpang bus berisi karyawan pabrik plastik yang hendak berwisata ke Batu, Malang.
Kronologi kecelakaan Bus Harapan Jaya dengan KA Dhoho, berawal dari bus yang hendak melewati perlintasan kereta api sebidang tanpa palang pintu.
Bus Harapan Jaya melaju dari barat hendak ke arah timur, namun sesampainya di perlintasan KA, bus tertabrak kereta api Dhoho dengan nomor lokomotif KA 531.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto mengatakan, dugaan sementara penyebab kecelakaan karena kelalaian sopir bus.
"Kronologinya, bus harapan jaya melaju dari barat menuju timur, sampai di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di desa Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung, ini tidak memperhatikan keadaan lokasi setempat, sehingga terjadilah laka," kata Dirmanto saat berbicara di Breaking News Kompas TV, Minggu (27/2/2022) pagi.
Baca juga: BREAKING NEWS - Kereta Api Tabrak Bus di Rejoagung Kedungwaru Tulungagung, 4 Orang Dikabarkan Tewas
Rombongan wisata terdiri dari tiga bus, dan bus yang terlibat kecelakaan adalah bus kedua yang melewati perlintasan KA.
Badan bus sebenarnya sudah 80 persen melewati perlintasan kereta.
Namun kereta kemudian menabarak bus hingga menyebabkan bus tertabrak di bagian belakang sebelah kanan dan mengakibatkan bus terlempar.
"Penyebab terjadinya laka karena kelalaian dari sopir bus," ungkapnya.
"Seharusnya para pengemudi kendaraan ketika melewati perlintasan kereta api harusnya memperhatikan dulu, apalagi tidak ada palang pintu," sambung dia.
Bus yang terlibat kecelakaan berisikan 44 penumpang dan dari kejadian itu terdapat korban meninggal dan luka-luka.
Data korban meninggal dunia, ada lima orang yang meninggal dunia dan 14 orang mengalami luka-luka.
Ada empat orang yang meninggal di tempat dan satu orang meninggal di rumah sakit.
Korban luka-luka saat ini dirawat di RS Dokter Iskak Tulungagung.
Baca juga: Terobos Perlintasan, Mobil Xenia Tertabrak Kereta di Banyumas
Sementara itu, Kapolres Tulungagung, AKBP Handono Subiakto mengatakan lokasi kejadi memang tidak ada palang pintu dan tanpa sirine.
Biasanya, pada pagi hingga sore hari ada petugas relawan yang membantu mengamankan perlintasan kereta.
Namun, saat kejadian kecelakaan itu, relawan yang biasa berjaga belum datang.
"Ketika kejadian, petugas yang biasa berjaga belum datang. Untuk sirine tidak ada, jadi memang biasanya hanya ada relawan," kata Handono.
Saat ini, petugas masih berusaha mengavakuasi bus yang terlempar di samping rel kereta.
(Tribunnews.com/Tio)