Asrun mengaku siap mengikuti perhelatan lima tahunan itu usai keluar dari Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas Kelas IIA Kendari.
"Tidak juga (maju Pilgub Sultra) tapi kalau teman-teman ingin saya maju, saya maju, kita survei saja dulu," kata Asrun saat ditemui di Lapas Kelas IIA Kendari, Selasa (2/11/2021).
Menurut mantan kader Partai Amanat Nasional (PAN) ini, apabila dirinya akan maju bertarung memperebutkan kursi Gubernur Sultra, terlebih dahulu bakal melakukan survei.
Sebab, dirinya tak ingin menjadi 'kartu mati' bertarung tanpa dukungan dan tak meraup suara.
"Kan yang begitu harus disurvei, jangan kita ngotot sendiri, padahal di bawah tidak ada suara, kartu mati namanya," ungkapnya.
Sebelumnya Asrun sempat bertarung dalam Pilgub Sultra berpasangan dengan Hugua.
Asrun dan Hugua bertarung melawan dua calon lain, yakni Ali Mazi - Lukman Abunawas serta Rusda Mahmud - Sjafei Kahar.
Pasangan Asrun - Hugua diusung PAN, PDIP, Gerindra, Hanura, dan PKS.
Baca juga: Sekda Sultra Diminta Membina 2 Kepala OPD yang Terlibat Adu Fisik saat Puncak Peringatan HPN 2022
Namun, Asrun tersandung Operasi Tangkap Tangan atau OTT KPK dan tak bisa melanjutkan proses tahapan Pilkada.
Akhirnya, Hugua bertarung seorang diri dan hingga akhirnya kalah dengan perolehan suara terendah 280.762.
Sosok Asrun
Asrun merupakan terpidana kasus OTT KPK dalam kasus korupsi.
Ia tak sendiri, mantan politisi PAN ini tertangkap bersama anaknya Adiatma Dwi Putra (ADP).
ADP kala itu sudah berstatus atau belum lama menjabat sebagai Wali Kota Kendari.