Laporan Wartawan TribunBanten.com, Desi Purnamasari
TRIBUNNEWS.COM, SERANG - Warga Kampung Ketengahan, Desa Margasana, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten terendam banjir, pada Selasa (1/3/2022).
Warga memilih meninggalkan rumahnya, dan mengungsi di salah satu masjid yang datarannya lebih tinggi.
Pantauan TribunBanten.com saat di lokasi, nampak para warga sedang beristirahat dan berbicang dengan sesama.
Bahkan, seisi masjid nampak dipenuhi dengan perabotan warga, mulai dari kasur, kulkas, tv hingga kompor yang digunakan warga untuk memasak.
Baca juga: Terdampak Banjir, 66 KK Komplek Masjid Agung Banten Dirikan Tenda Darurat
Hal ini lantaran tidak adanya dapur umum yang tersedia di sana.
Pada pukul 19.00 WIB, hujan lebat kembali mengguyur wilayah tersebut.
Salah seorang warga, Nonoh, mengatakan bahwa air luapan sungai Cibanten mulai masuk permukiman warga, pada pukul 07.30 pagi tadi.
Menurut perempuan berusia 45 tahun ini, sejak pagi tadi, hingga saat ini ketinggian air masih sepingang orang dewasa.
"Kalau untuk ketingginnya beda-beda ya, kalau yang deket sama sungai itu bisa sampe seleher orang dewasa," ujarnya.
Sedangkan untuk jumlah rumah yang terendam, saat ini tercata sebanyak 130 rumah dengan 500 warga yang mengungsi.
Baca juga: Kawasan Wisata Religi Banten Lama Terendam Banjir
Ia juga mengatakan, saat ini yang dibutuhkan oleh para pengungsi adalah selimut, baju, makanan, hingga obat-obatan.
"Ya karena baju pada basah semua, enggak sempet diselamatin, barang-barang juga yang dokumen penting aja yang dibawa," katanya.
Sementara itu, warga lainnya pun mengatakan, bahwa pihaknya sudah mulai mengungsi sejak pagi tadi pukul 08.00 WIB.
"Dari pagi, karena kan kalau di rumah saja udah enggak bisa air udah tinggi. Hujan masih turun aja sampe sekarang," katanya.
Baca juga: 50 Rumah Terdampak Banjir di Kabupaten Pandeglang Banten
Para pengungsi berharap, agar pemerintah segera memberikan bantuan yang dibutuhkan, hingga memberikan solusi agar banjir segera surut.
Warga Butuh Makanan dan Air Minum
Terdampak banjir, 66 Kepala Keluarga (KK) dari Komplek Masjid Banten, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang membuat tenda darurat sementara dari terpal, Selasa (1/3/2022).
Warga mendirikan tenda di atas benteng reruntuhan Keraton Surosowan.
Berdasarkan informasi dari Ketua RT 03/011 Komplek Masjid Agung Banten, Haerudin, ada 125 warga dari 65 KK mendirikan tenda darurat.
Baca juga: Dua Orang Meninggal Dunia Akibat Banjir di Kota Serang Banten, Ini Penjelasan Kapolres
Menurut Haerudin, bencana banjir kali ini lebih besar, tidak seperti biasanya.
Ketinggian banjir bervariasi, dari mulai setengah sampai satu meter.
Sementara, di komplek Masjid Agung Banten, ketinggian banjir sekitar 70 cm.
Banjir terjadi sekitar pukul 13.00 WIB, berasal dari luapan kali Cibanten dan jebolnya tanggul di Kenari.
Kasawan Religi Banten Lama terendam banjir, Selasa (1/3/2022) (TribunBanten.com/Mildaniati)
"Banjir dari luapan kali Cibanten, bendungan jebol di Kenari, banjir terjadi tahun ini saja," ujarnya saat ditemui di lokasi oleh TribunBanten.com, Selasa (1/3/2022).
Baca juga: Antisipasi Banjir, Bobby Nasution Perintahkan Dinas Pekerjaan Umum Siagakan Alat Berat
Haerudin meminta pada aparat, untuk memberikan fasilitas berupa tenda.
"Kami minta ke aparat agar difasilitasi tenda, karena ini terbatas, kita buat tenda darurat dari terepal yang dibawa dari rumah," paparnya.
Saat ini, jejeran tenda darurat sudah terpasang, dan diisi sekitar 10 warga.
"Satu tenda diisi keluarga besar, kalo hujan deras, kita tidur di luar," tuturnya.
Baca juga: Berikut Daftar 22 Titik Lokasi Banjir di Kota Serang Banten
Ia melanjutkan, saat ini warga membutuhkan makanaan, MCK darurat, dan air bersih.
"Makanan tidak ada, kami ingin air bersih, dan kamar mandi," pintanya.
Berita ini telah tayang di Tribun Banten berjudul:
Ratusan Rumah Teredam Banjir, Warga Kramatwatu Pilih Mengungsi di Masjid dan Butuh Bala Bantuan
dan
Curhat Warga Sekitar Kawasan Wisata Banten Lama yang Terdampak Banjir, Butuh Makanan dan Air Minum