Proses pemakamanpun menunggu hingga liang lahat selesai digali sehingga proses pemakaman selesai sekitar pukul 17.00 WIB.
Menurut Tri, malamnya para Ketua RT sama-sama tidak bisa tidur karena memikirkan proses pemakaman yang tidak wajar.
Kemudian, warga setempat melaporkan ke perangkat desa yang diteruskan dengan melapor ke Polsek.
Keterangan Polisi
Keterangan yang sama juga disampaikan Kasat Reskrim Polres Karanganyar AKP Kresnawan Hussein mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Danang Kuswoyo.
Proses otopsi dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian Suminem.
"(Warga curiga) adanya pemakaman yang dirasa janggal, lalu dia dikebumikan tanpa ada pemberitahuan keluarga, sehingga apabila diusut kita harus tahu, apa penyebab kematiannya," ungkap AKP Kresnawan.
Saat ini, polisi telah menghimpun keterangan dari Sutardi, warga sekitar, anak-anak korban hingga mantan suami korban.
"Saat ini status (Sutardi) tidak diamankan, waktu itu sempat 1x24 jam kita amankan, karena kita masih belum bisa menentukan adanya pidana atau tidak," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Kecurigaan Warga yang Berujung Pembongkaran Makam di Bejen: Rumah Sepi Pelayat, Terkesan Tertutup