TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK TENGAH - Penerima Awarde LPDP 2021 Zahratul Laili SKM, berharap perempuan-perempuan di Lombok Tengah (Loteng) berani speak up di momentum Hari Perempuan Internasional.
Seperti diketahui Hari Perempuan Internasional diperingati pada hari ini, Selasa (8/4/2022).
Zahratul Laili mengatakan kalau saat ini kasus kejahatan perempuan juga sering terjadi di sekitaran Loteng.
"Kasus ini tidak hanya marak dilaporkan pada level nasional, namun juga sudah terjadi di sekitar kita yakni daerah Lombok Tengah, ujar Candidate Master of Public Health the Australian National University tersebut, Selasa (8/4/2022).
Di antaranya adalah kasus inses atau kejahatan hubungan sedarah dalam keluarga, dalam hal ini korban perempuan dengan tersangka orang terdekatnya.
"Seperti kejahatan yang dilakukan oleh ayah kandung, kakak laki-laki, paman, dan lainnya."
Baca juga: GOOGLE DOODLE Hari Ini, 8 Maret 2022: Hari Perempuan Internasional atau IWD
"Terakhir kasus yang terjadi di Loteng, ketika seorang ayah memperkosa anak kandungnya sendiri," ungkapnya.
Melihat kejadian-kejadian tersebut, Zahratul Laili kemudian menggagas berbagai kegiatan dalam meminimalisir kasus tersebut.
Salah satunya adalah pelatihan Young Paralegals yang menyasar pada kelompok remaja putra dan putri yang sedang menuntut ilmu di Pondok Pesantren.
Hal itu dilakukan karena mengingat akhir-akhir ini juga banyak sekali kasus yang terjadi di lingkungan pondok pesantren.
"Sehingga kami rasa membentuk Young Paralegals di lingkungan pondok pesantren maupun sekolah negeri menjadi hal yang penting," ungkapnya.
Baca juga: Sejarah Hari Perempuan Internasional, Google Doodle Tampilkan Kehidupan Wanita dari Berbagai Budaya
Baca juga: Menteri PPPA: Angka Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Masih Memprihatinkan
"Karena program ini akan berguna sebagai bentuk wadah untuk berani Speak Up," lanjut penerima Awarde LPDP 2021 tersebut.
Zahratul Lalili menyayangkan banyak para korban pelecehan seksual yang sudah berani speak up, namun seringnya tidak didengarkan.
Atau bahkan malah diremehkan.
"Sehingga harapan saya untuk sesama perempuan, yuk kita saling lindungi dan saling memberanikan diri untuk menjadi penolong pada diri sendiri, teman sesama peramuan dan keluarga perempuan," pungkas Zahratul Laili.