TRIBUNNEWS.COM - Peristiwa pembacokan di Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Jawa Timur mengakibatkan adanya korban jiwa dan luka-luka.
Riyanto (35) diketahui membacok 10 orang keluarganya, 3 korban di antaranya meninggal dunia.
Ketiga korban kini sudah dimakamkan.
Sementara itu, tujuh korban mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.
Korban dirujuk ke Rumah Sakit Simpang Lima Gumul pada Selasa (8/3/2022) kemarin.
Baca juga: Pelaku Pembacokan 10 Orang di Kediri Berontak Saat Ditangkap, Borgol Sampai Lepas
Menurut Kepala Desa Pojok, Darwanto, dua dari tujuh korban luka sudah diperbolehkan pulang.
Kedua korban yang sudah pulang, ialah Komariatun dan Lailatul Saniyah.
Kemudian, untuk korban lainnya, yakni Siswo, Tuminah, Kasiyanto, Riyanti dan Kristiono dibawa ke rumah sakit Simpang Lima Gumul.
"Tadi siang, Selasa (8/3/2022), sekira pukul 13.15 WIB seluruh pasien yang dibawa ke Rumah Sakit Surya Melati dirujuk ke Rumah Sakit Simpang Lima Gumul," katanya, dikutip Tribunnews.com dari Surya.co.id, Rabu (9/3/2022).
Sementara itu berdasarkan keterangan dari Kasat Reskrim Polres Kediri, AKP Rizkika Atmadha jika akibat kejadian ini 4 orang meninggal dunia dan 6 alami luka - luka.
"Yang meninggal di tempat ada 3 orang dan satu meninggal saat dalam perawatan di rumah sakit," ucapnya.
Mengenai pelaku pembacokan, setelah melakukan penganiayaan, pelaku ditangkap saat mengurung diri di kamar rumah mertuanya.
Menurut AKP Rizkika Atmadha, pelaku belum bisa dimintai keterangan.
"Sementara ini, untuk pelaku kita kirim ke Rumah Sakit Bhayangkara mengingat kondisi pelaku."
"Pada saat berada di Polsek, tersangka juga masih diam dan belum bersedia memberikan keterangan," katanya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV.
Baca juga: Pelaku Pembacokan di Kediri Dikenal Alim, Pendiam, Tak Pernah Terlibat Keributan di Desanya
Cerita Ketua RT yang Sempat Dikejar Pelaku
Masih mengutip Surya.co.id, Ketua RT.41/RW.12 Dusun Bangunmulyo, Desa Pojok, Nur Kholis mengatakan, tidak pernah mendengar keributan di rumah Rianto pelaku pembacokan yang tewaskan tiga orang.
Nur Kholis menjelaskan, jika sosok pelaku ini diketahui tidak pernah ada masalah dengan masyarakat.
Pria berusia 54 tahun ini menyebut, jika Rianto adalah sosok yang alim dan religius.
"Dia anaknya pendiam, saya sendiri belum pernah mendengar ada informasi ribut dengan keluarga atau adiknya," kata Nur Kholis saat ditemui di Mapolsek Wates.
Lebih lanjut, Nur Kholis, jika Rianto tidak pernah punya riwayat gangguan jiwa dan dendam terhadap seseorang atau tetangga.
"Wong anaknya diam kok, mau dendam bagaimana," jelasnya.
Diakui Nur Kholis saat kejadian, ia masih beruntung bisa selamat dari amukan Rianto.
Diketahui, Nur Kholis masih masih mempunyai hubungan keluarga dengan Rianto.
"Saat itu dia datang ke rumah, saya tanyai mau cari apa dan kemana. Dia gak ngomong apa - apa, lalu semakin mendekat ke saya."
"Otomatis saya takut, dan istri saya bilang. Mas Lari o, lalu saya lari," ungkapnya.
Ternyata Rianto, lalu mengejar Nur Kholis hingga masuk ke sebuah gudang di dekat rumahnya.
"Dia ngejar terus sampai saya masuk gudang dan pintu saya kunci dengan apa adanya. Tetapi Rianto berusaha mendobrak terus pintu gudang," lanjutnya.
Hingga akhirnya istri dari Nur Kholis meminta bantuan Siswo yang merupakan ayah dari Rianto.
"Setelah diamankan ayahnya, saya kemudian lari dan gak tau setelah itu apa yang terjadi," terangnya.
Sementara itu Nur Kholis membenarkan jika pelaku sudah menikah sejak 2 tahun lalu dan belum memiliki anak.
Kemudian, istrinya biasanya dibawa ke rumah orang tuanya di Desa Pojok Kecamatan Wates Kabupaten Kediri Jawa Timur.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Surya.co.id/Farid Mukarrom/Farid Mukarrom)
Simak berita lainnya terkait Tragedi Berdarah di Kediri