Alasannya, di dalam rumahnya itu lebih banyak bahkan ada banyak pilihan jajan yang disuka.
Dasar anak-anak, yang masih lugu dan tak tahu kalau itu hanya perangkap pelaku, sehingga korban menurut saja.
Begitu korban masuk ke dalam rumah dan kebetulan tak ada pembeli di tokonya, nafsu pelaku kian di ubun-ubun.
Ketika korban sudah di dalam rumahnya, pelaku masih dibohongi. Korban dipaksa masuk ke dalam kamar tidurnya.
"Ya demikian (katanya, di dalam kamar tidurnya itu ada banyak jajan sehingga korban tak curiga dan manut)," paparnya.
Tak disangka oleh korban, karena setelah di dalam kamar pelaku, dirinya diperlakukan tak senonoh.
Korban direbahkan di tempat tidurnya, lalu dirudapaksa hingga pelaku tak bisa menahan nafsunya.
Malah informasinya, sebelum korban dilecehkan, pelaku sempat kesulitan melampiaskan nafsunya.
Setelah puas melakukannya, pelaku memberi jajan dan uang tutup mulut, korban diberi Rp 10.000, agar tak cerita ke orang lain dan terutama ke orangtuanya.
Baca juga: Ayah di Sultra Rudapaksa Anak Kandung hingga Hamil, Berawal Tetangga Curiga Perut Korban Membesar
"Katanya, kalau sampai cerita-cerita ke orang lain, korban akan dislentik telinganya. Akibatnya, korban takut," paparnya.
Dari perbuatan bejat pelaku yang pertama pada Agustus 2021 itu, akhirnya bukan sekali itu saja.
Namun, terjadi beberapa kali. Dan, semuanya itu terjadi di dalam kamar tidur pelaku, di saat siang hari atau sepertinya selalu pukul 13.00 WIB.
Sebab, pada jam segitu itu, istrinya tidak ada karena belanja kebutuhan tokonya ke Kota Blitar, yang berjarak sekitar 10 km dari rumahnya.
"Sepertinya, itu sudah dipas-paskan olehnya. Ia selalu mencuri waktu di saat rumahnya sepi dan anaknya juga tak ada di rumah," paparnya.