"Mukanya penuh darah. Terutama di bagian hidung," tuturnya.
Ia sempat berbincang dengan korban lalu menanyakan kenapa tak melawan para preman tersebut.
"Korban bilang biarkan saja," terangnya.
Ia mengaku, sudah kenal korban sejak tahun 2013.
Korban memang biasa bolak-balik Kendal-Semarang menggunakan angkutan umum.
"Orangnya baik, kasihan dia," paparnya.
Sesudah itu, ia melanjutkan, korban dijemput oleh rekannya sesama tentara.
Korban lalu melaporkan kejadian itu ke Polsek Ngaliyan.
"Ya korban laporan ke polisi, semoga pelaku tertangkap," terangnya.
Diakuinya, para pelaku memang dikenal arogan di area Terminal Mangkang, terutama Dengkek yang sering membuat ulah di Terminal.
Banyak warga yang menjadi korbannya terutama ketika hendak naik bus menuju ke arah barat.
Ketika tak mau menerima tawaran bus atau kendaraan onlinenya maka akan berbuat kasar.
"Korban sudah banyak, tapi pada diam tak berani, kebetulan sekarang korbannya tentara jadi berani laporan ke polisi," ungkapnya.
Polisi mengaku, sudah mengantongi dua identitas pelaku.
Dua orang itu inisial J warga Mangkang
Satunya inisial D warga Pamularsih.
"Iya dua orang itu masih kita buru," terang Kanit Reskrim Polsek Ngaliyan, Iptu Budi Setyono. (Iwn)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Lokasi Pengeroyokan Prajurit TNI Serma Bisri oleh 2 Preman Mangkang