TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR -Puluhan ribu keping filateli dipamerkan di Gedung Dharmanegara Alaya Denpasar.
Pameran ini merupakan rangkaian dari Denphex 2022 6th Denpasar Philately Exhibition yang digelar 29 Maret hingga 2 April 2022.
Ketua Perkumpulan Filateli Bali, Gede Ngurah Surya Hadinata mengatakan, meskipun sudah masuk era digital, namun filateli masih tetap eksis.
Bahkan selalu ada keluaran baru setiap tahun. Ia mengatakan pameran ini diikuti oleh 40 orang kolektor.
"Untuk koleksi yang dipamerkan paling tua tahun 1864 sampai tahun 2022," katanya.
Ia mengatakan, ada banyak tema yang dipamerkan, mulai dari tema Mahabharata, Ramayana, surat-surat Hindia Belanda, Bali tempo dulu, hingga filateli bertema politik. Ia mengatakan, koleksi perangko ini bernilai berdasarkan kelangkaannya.
"Sudah ada perangko yang memecahkan rekor untuk satu kepingnya bernilai sampai miliaran rupiah. Bahkan ada yang menyentuh harga Rp 8 miliar untuk satu keping perangko," katanya.
Sementara untuk di Indonesia yang termahal terjual satu keping perangko dengan harga Rp 2 miliar. Namun diakuinya, sejak pandemi Covid-19, secara umum kegiatan pelelangan perangko mulai turun, tetapi secara nilai perangko tetap tinggi.
Dia mengatakan, perangko ini merupakan benda seni, perekam sejarah maupun investasi.
"Tujuan kami bagaimana nilai-nilai positif dari filateli ini dikenal oleh generasi muda," katanya. Sementara itu untuk jumlah anggota perkumpulan perangko yang aktif di Bali sebanyak 75 orang. (i putu supartika)