TRIBUNNEWS.COM - Cerita sebuah masjid dibangun di tengah hutan datang dari Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi.
Masjid ini diberi nama Masjid Al Ashab di jalan Lintas Jambi menuju Tanjung Jabung Timur (Sabak).
Bangunan berwana serba putih ini tampak mencolok di antara semak belukar dan pepohonan.
Selain itu, Masjid Al Ashab jauh dari rumah warga Desa Bakung, Kecamatan Maro Sebo.
Dibangun diatas lahan lebih kurang 3.000 meter persegi, masjid warna putih yang mirip dengan bangunan masjid di negara Jiran itu dibangun jauh dari perkampungan.
Di sekelilingnya masih semak belukar, namun demikian, masjid ini megah dan dikunjungi banyak jemaah.
Baca juga: Mengenal Masjid Tertua di Tangerang: Masjid Jami Kalipasir, Berdiri Sejak 1576
Jemaah yang datang ke Masjid ini beragam. Mulai dari warga desa sekitar, warga dari kota Jambi, Tanjung Jabung Timur dan jemaah dari daerah kabupaten lainnya.
Ada beberapa alasan mengapa masjid ini dikunjungi banyak jemaah, pertama masjid ini sangat megah, bersih, unik, parkiran luas dan lain sebagainya.
Masjid yang berdiri di pinggir jalan ini dibangun dengan dana sokongan orang pribadi.
Ada yang menyumbang tanah, materi dan sebagainya. Hal itu sesuai dengan arti dari nama Masjid, yaitu Ashab dengan arti Sahabat.
Eko Yudhi selaku pengurus masjid Al Ashab menyebut jika masjid ini memang sengaja dibangun jauh dari pemukiman, tujuannya adalah untuk membangunkan daerah tersebut.
Katanya, masjid ini dibangun dengan untuk semua orang.
Baik itu warga sekitar ataupun musafir yang ingin ke Sabak atau sebaliknya ataupun masyarakat yang hendak ke Candi Muaro Jambi.
Baca juga: Mengenal Hagia Sophia, Museum yang Diubah Menjadi Masjid, Gelar Tarawih Pertama setelah 88 Tahun
"Masjid ini dibangun dan diresmikan pada tahun lalu," kata Yudhi Eko.